Jumat 02 Oct 2020 08:52 WIB

Resesi dan Pandemi Sebagai Masalah Bersama

Optimisme dan ancaman resesi dipengaruhi pandemi dan faktor kesediaan vaksin

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan pandemi Covid-19 saat ini masih terus menghantui kehidupan masyarakat dan berdampak pada berbagai sektor kehidupan. Setidaknya ada empat aspek yang dapat dijadikan rujukan dalam menghadapi pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir. Antara lain berfikir positif, bersikap optimis, berpandangan visioner, dan bergerak bersama.
Foto: istimewa
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan pandemi Covid-19 saat ini masih terus menghantui kehidupan masyarakat dan berdampak pada berbagai sektor kehidupan. Setidaknya ada empat aspek yang dapat dijadikan rujukan dalam menghadapi pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir. Antara lain berfikir positif, bersikap optimis, berpandangan visioner, dan bergerak bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Bambang Soesatyo/Ketua MPR RI

Resesi ekonomi dan pandemi Covid-19 menjadi dua persoalan saling berkait. Sebab, resesi ekonomi 2020 terjadi karena Pandemi Covid-19. Untuk keluar dari dua perangkap ini, peran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan justru menjadi kontribusi penyelesaian masalah yang paling menentukan. 

Bahkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekali pun mengakui tidak bisa memprediksi kapan puncak kasus Covid-19 di Indonesia. Bagi Satgas, riwayat pandemi ini sangat bergantung pada kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Naik-turunnya jumlah kasus Covid-19 benar-benar ditentukan oleh perilaku masyarakat menyikapi protokol kesehatan tentang pemakaian masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan.

Sebagaimana sudah menjadi pengetahuan bersama, perekonomian Indonesia sudah berada dalam zona resesi karena pertumbuhan negatif di kuartal II  dan III tahun ini. Kalkulasi tentang proyeksi pemullihan ekonomi nasional pun tidak bisa tidak harus berpijak pada kecenderungan jumlah kasus Covid-19 sebagai faktor utama.  Mengedepankan optimisme, pemerintah memproyeksikan perekonomian nasional diharapkan mulai awali proses pemulihan pada kuartal IV-2020 dan berakselerasi pada 2021. Namun, optimisme ini tetap masih dipengaruhi kecenderungan pandemi Covid-19 dan faktor ketersediaan vaksin corona pada 2021.