Kamis 08 Oct 2020 05:05 WIB

Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa Ikuti Program Kampus Mengajar

Sebanyak lebih dari 3.000 relawan ikut mengajar dari rumah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Nizam
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti), Nizam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat program-program implementasi Kampus Merdeka yang telah direncanakan terpaksa mengalami penyesuaian. Meskipun demikian, beberapa program Kampus Merdeka tetap dilaksanakan, salah satunya adalah program Kampus Mengajar Perintis (KMP).

Kampus Mengajar adalah salah satu bentuk program dari mahasiswa untuk pendidikan anak sekolah di desa maupun di kota. Saat ini, sistem pembelajaran mengalami kondisi yang sangat tidak nyaman karena pandemi.

Pada periode pertama yang telah berakhir pada 25 September 2020, sebanyak lebih dari 3.000 relawan ikut mengajar dari rumah. Kini, periode kedua telah dibuka dengan menekankan semangat membangun bangsa dan semangat berbagi.  

"Mereka (anak sekolah) tetap harus belajar, sementara tidak bisa bertemu dengan guru, tidak bisa bertemu dengan teman-temannya, dan ini adalah tantangan bagi kita semua," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, dalam keterangannya, Rabu (7/10).