REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah pusat dan Pemda DIY sedang menyiapkan digitalisasi aksara Jawa. Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate saat menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (16/10).
Johnny mengatakan, digitalisasi aksara Jawa ini penting dilakukan. Utamanya agar aksara Jawa ini dapat dimengerti oleh generasi saat ini dan generasi di masa yang akan datang.
"Digitalisasi aksara Jawa ini begitu pentingnya agar semua yang ada di prasasti-prasasti, peninggalan budaya-budaya tinggi yang kita miliki dan peninggalan luhur kita itu bisa juga dipahami, dimengerti dan dilestarikan generasi saat ini dan generasi masa depan kita," kata Johnny, Jumat (16/10).
Sementara itu, Sultan mengatakan, digitalisasi ini tidak hanya mencakup aksara Jawa. Dengan digitalisasi ini diharapkan, aksara Jawa dapat dipahami oleh masyarakat luas.
Pihaknya pun menyambut baik dengan adanya digitalisasi ini. Digitalisasi ini juga dilakukan sebagai upaya dalam melestarikan budaya asli Indonesia, termasuk DIY.
"Ini tidak hanya Jawa, tapi juga bahasa ibu dari provinsi lain juga ada. Harapan saya jangan sampai nanti bahasa ibu ini kalah dengan bahasa Indonesia. Sehingga tidak ada masyarakat lokal yang menggunakan lagi. Kita ingin menjaga bagaimana aksara Jawa ini tetap bisa dipahami oleh orang-orang," ujarnya.