Rabu 21 Oct 2020 05:45 WIB

Mana Lebih Bergizi, Biji Utuh atau Gandum Utuh? (2-habis)

Produk biji dan gandum utuh berperan penting memberikan asupan yang bernutrisi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Produk biji dan gandum utuh berperan penting memberikan asupan yang bernutrisi (Foto: Ilustrasi roti terbuat dari whole wheat)
Foto: PxHere
Produk biji dan gandum utuh berperan penting memberikan asupan yang bernutrisi (Foto: Ilustrasi roti terbuat dari whole wheat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari segi bahan, produk whole grain bisa berasal dari berbagai tanaman seperti jagung, barley, oat, beras, dan gandum. Akan tetapi, produk whole wheat hanya dapat berasal dari gandum.

Dengan kata lain, whole wheat merupakan salah satu jenis dari whole grain. Produk dengan label 100 persen whole wheat merupakan produk whole grain. Akan tetapi, bila tidak ada label "100 persen", maka kemungkinan produk tersebut merupakan campuran antara whole wheat dan gandum olahan.

Baca Juga

Produk whole grain dan whole wheat sama-sama berperan penting dalam memberikan asupan yang bernutrisi. Akan tetapi, konsumen terkadang tak menyadari bahwa tidak semua makanan yang terbuat dari biji padi-padian dapat dikategorikan sebagai whole grain atau whole wheat.

Memilih Whole Wheat atau Whole Grain

Selama produk tersebut memiliki label whole grain atau "100 persen" whole wheat, maka kedua produk tersebut sama baiknya bagi kesehatan. Akan tetapi, secara umum produk whole grain dinilai mengandung lebih banyak zat gizi.

"Makanan dengan whole grain cenderung memberikan lebih banyak variasi," pungkas ahli gizi dari AltaMed Health Service, Cesar Sauza, mengutip Insider, Selasa (20/10).

Perempuan dewasa direkomendasikan untuk mengonsumsi 3-6 porsi produk whole grain per hari. Laki-laki dewasa direkomendasikan mengonsumsi 3,5-8 porsi produk whole grain per hari. Contoh dari satu porsi adalah satu helai roti, satu ons pasta kering, serta setengah cangkir nasi masak atau oatmeal yang berlabel whole grain.

Whole grain juga diketahui memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Studi pada 2018 emnunjukkan bahwa konsumsi whole grain berkaitan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Konsumsi whole grain juga baik dalam menjaga kesehatan usus. Selain itu, studi pada 2020 mengungkapkan bahwa konsumsi whole grain berkaitan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

Delabahan menganjurkan konsumen untuk memeriksa label whole grain atau 100 persen whole wheat pada kemasan produk yang ingin mereka beli. Bila ada salah satu label ini, maka produk tersebut dapat memberi manfaat kesehatan bila dikonsumsi. Namun bila label whole wheat tidak dsiertai dengan penyebutan "100 persen", konsumen disarankan untuk lebih waspada karena kemungkinan ada campuran gandum olahan di dalamnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement