Saturday, 9 Sya'ban 1446 / 08 February 2025

Saturday, 9 Sya'ban 1446 / 08 February 2025

Pengamat: Komitmen Tangani Covid-19 Jadi Daya Tarik Pemilih

Senin 09 Nov 2020 06:02 WIB

Red: Ratna Puspita

ilustrasi pilkada kala pandemi Covid-19. Komitmen kepala daerah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih saat pilkada.

ilustrasi pilkada kala pandemi Covid-19. Komitmen kepala daerah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih saat pilkada.

Foto: Republika/Mardiah
Selain Covid-19, debat pertama juga mengangkat isu kesehatan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pengamat politik Universitas Sam Ratulangi Manado, Dr Ferry Liando, mengatakan komitmen kepala daerah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih saat pilkada. "Kami memberikan apresiasi kepada KPU Sulut yang mengangkat topik penanganan, pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada debat publik perdana pilgub Sulut," sebut Ferry di Manado, Ahad (9/11).

Selain soal percepatan penanganan Covid-19, debat pertama ini juga mengangkat isu kesehatan masyarakat, pencegahan bencana alam, pengembangan wilayah dan infrastruktur daerah. “Kebijakan KPU yang mengangkat tema penanganan Covid-19 ini sejalan dengan sikap Mendagri Tito Karnavian dan Penjabat Gubernur Sulut Agus Fatoni yang selama ini terus mendorong pemerintah dan masyarakat patuh pada protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga

Akademisi Ilmu Politik Unsrat itu menyebutkan, komitmen calon kepala daerah menangani pada masa pandemi ini akan lebih disukai oleh pemilih. “Faktor utama yang bisa menjadi daya tarik pemilih pada Pilkada Serentak 2020 adalah komitmen seluruh calon kepala daerah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19,” ujarnya.

Ada tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada pilkada Sulut yaitu, Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar, Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene, dan Olly Dondokambey-Steven OE Kandouw. “Yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini adalah bagaimana mereka tetap aman dan terlindungi dari COVID-19 serta tidak terdampak secara ekonomi akibat terbatasnya aktivitas masyarakat,” terangnya.

Wakil Sekjen AIPI itu berharap seluruh paslon melakukan inovasi dalam penanganan COVID-19 di Sulut selain dari pendekatan 4M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan) dan 3T (testing/pemeriksaan, tracing/pelacakan dan treatment/pengobatan. Kebanyakan argumentasi dalam debat hanya mengadopsi apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat seperti pendekatan 4M bagi masyarakat dan pendekatan 3T bagi pemerintah.

"Harusnya ada pendekatan kebijakan atau program yang sifatnya kearifan lokal. Perlu inovasi dan pendekatan lain agar kebijakan pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19 bisa efektif diterapkan di daerah,” ujarnya.

Lebih jauh, Liando juga mengapresiasi penanganan COVID-19 yang selama ini dilakukan Penjabat Gubernur Agus Fatoni di Bumi Nyiur Melambai. “Memang selama ini pemerintah daerah cukup gencar melakukan pencegahan dan itu pula yang menjadi semangat penjabat Gubernur sejak dipercayakan memimpin daerah ini. Semoga saja apa yang menjadi semangat Pak Agus Fatoni akan dilanjutkan oleh calon yang nantinya akan terpilih," harap Ferry.

 

Sumber : Antara
 
 

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler