REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saling adu adu argumen terjadi antara Calon Wali Kota Munafri Arifuddin dan Danny Pomanto, di segmen keempat Debat Publik 2 Pilwali Makassar 2020. Debat ini berlangsung di MNC Tower, Selasa (24/11). Saat memasuki sesi saling menanggapi program kandidat, dalam bidang penanganan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, terlihat Danny membuka adu argumen dengan mengkritisi program menggratiskan sejumlah pajak dan retribusi yang dicanangkan Appi-Rahman.
"Saya lihat ada program sampai menghapus item-item pajak. Ini bagaimana Appi-Rahman mau mengangkat ekonomi Makassar. Kalau banyak item-item pajak yang digratiskan," serang Danny.
Dalam konteks pemikiran Danny Pomanto, dengan memberi banyak insentif pajak dan keringanan lainnya, pemerintah sulit membangkitkan ekonomi. Lantas, bagaimana respon Appi? Pasangan Rahman Bando ini menggugah sensitivitas Danny tentang kondisi ekonomi kekinian Kota Makassar yang sedang terpuruk drastis.
"Saat ini yang paling penting kita harus mengerti bahwa kita dalam masa pandemi, dimana seluruh sektor ekonomi mengalami penurunan. Bagaimana kita memaksimalkan peran pemerintah. Meringankan beban-beban dunia usaha," ujar Appi.
Pemberian relaksasi dan stimulus pengurangan pajak, dinilai Appi menjadi salah satu cara untuk meringankan beban warga, juga dunia usaha. Karena saat ini kondisi pandemi masih sangat menyulitkan warga. "Perlu memberi stimulus antara lain berupa relaksasi atau pengurangan pajak untuk pihak-pihak tertentu. Bahkan menghapuskannya untuk warga yang benar-benar tidak mampu. Atau bagi warga yang bekerja di sektor pelayanan sosial," ujar Appi.
Appi menilai pemerintah harus hadir meringankan beban-beban mereka. Yakni dengan memberikan stimulus, relaksasi pajak. Tujuannya menjaga masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Pemenuhan kebutuhan pokok harus dipastikan.
Appi juga mencoba memberikan tips untuk membangkitkan ekonomi Makassar terutama masih di tengah pandemi. Appi menegaskan pentingnya melibatkan pihak swasta dan BUMN dengan memberikan kemudahan-kemudahan berinvestasi. Dengan insentif yang diberikan, dunia usaha menggerakkan usahanya, membuka lapangan kerja kembali, masyarakat punya penghasilan dan daya beli meningkat kembali.
Adapun pengelolaan keuangan daerah, Appi-Rahman akan melakukan efisiensi anggaran yang selama ini banyak pemborosan. Hasil penghematan anggaran itu, Appi-Rahman akan mere-alokasikan pada tiga sektor yakni pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja untuk penanggulangan Covid-19.
"Di Makassar yang berinvestasi adalah swasta dan BUMN. Bisa triliunan. Bisnis properti harus jalan dulu, bisnis kafe dan restoran harus jalan dulu," papar Appi lagi.
Pembinaan UMKM dari hulu ke hilir juga ditegaskan Appi, mutlak dilakukan di tengah pandemi Covid-19. "Pembinaan UMKM hingga tuntas! Kita beri pelatihan, kemudian kita bantu. Misalnya kita buat pelatihan menjahit, selesai pelatihan bukan hanya kita modali sertifikat. Tapi langsung kita modali mesin jahit. Supaya mereka bisa langsung produktif," demikian Appi.