REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tesla menarik 9.537 mobil, yang terdiri dari Model X tahun 2016 dan mobil Model Y tahun 2020 dari pasaran. Penarikan kendaraan ini karena adanya cacat produksi yang dapat membahayakan keselamatan penumpang dan pengendara lainnya.
Dikutip dari digitaltrends, Kamis (26/11), Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengumumkan, penarikan mobil model X menyangkut masalah trim atap bagian depan dan rangka belakang atau yang disebut applique. Trem ini kemungkinan dilekatkan dengan kekurangan primer.
Seiring waktu hal itu berpotensi menyebabkan trim eksternal bisa terlepas ketika mobil sedang dikendarai. NHTSA menyatakan, saat ini belum diketahui adanya laporan kecelakaan atau cedera akibat kondisi tersebut.
"Jika trem terpisah dari kendaraan saat mengemudi, hal itu dapat menimbulkan bahaya di jalan bagi pengendara yang mengikuti dan meningkatkan risiko cedera atau tabrakan," kata NHTSA dalam laporannya.
Sementara itu, mobil Model Y ditarik untuk menyelesaikan masalah kemungkinan baut yang menghubungkan lengan kontrol atas depan dan buku jari kemudi tidak dikencangkan dengan benar. Apabila tidak diamankan dengan benar, lengan kendali atas dapat terlepas dari buku jari kemudi, yang mengakibatkan camber negatif atau positif berlebihan sehingga berdampak buruk pada kemudi.
NHTSA juga belum menerima laporan kecelakaan atau cedera yang terjadi sebagai akibat dari masalah tersebut, Namun, kemudi yang tidak diamankan dengan benar dapat menyebabkan roda melengkung berlebihan dan mempengaruhi kemampuan pengemudi untuk mengendalikan kendaraan dan meningkatkan risiko jatuh. Tesla akan menghubungi pemilik kendaraan yang terkena dampak untuk memberi tahu mereka tentang penarikan kembali.
Masalah kemudi juga menjadi penyebab penarikan kembali 123 ribu mobil Model S dua tahun lalu. Pada saat itu, Tesla harus melengkapi mobil Model S dengan komponen power-steering baru setelah para insinyur mengamati korosi yang berlebihan pada baut power steering.
Dalam berita penarikan kendaraan lainnya, General Motors pekan ini setuju menarik hampir enam juta unit untuk penggantian Takata airbag yang berpotensi berbahaya. Selama satu dekade, multipabrikan menarik kembali puluhan juta kendaraan setelah ditemukan komponen di dalam kantung udara dapat memburuk seiring waktu.
Jika terjadi benturan, komponen yang rusak dapat meledak. Hal ini menyebabkan pecahan tajam menyembur ke seluruh bagian dalam kendaraan.