Kamis 03 Dec 2020 19:27 WIB

Potensi Ekspor Kosmetik Halal ke Thailand Besar

Thailand Selatan banyak ditinggali masyarakat muslim yang membutuhkan produk halal.

Kosmetika berlabel halal. (ilustrasi)
Foto: www.irib.ir
Kosmetika berlabel halal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Konsulat RI di Sangkhah, Thailand, menyatakan potensi ekspor kosmetik halal dari Indonesia ke Thailand Selatan besar. Potensi ini seiring tingginya minat masyarakat terhadap bahan-bahan kecantikan.

"Kosmetik halal sangat dicari di sini. Karena orang di sini suka dandan. Jadi intinya halal kosmetik sangat digemari," kata Konsul RI Konsulat RI di Songkhla Kerajaan Thailand, Fachry Sulaiman, dalam webinar peluang bisnis yang diselenggarakan Al Ahmadi Entrepreneurship Centre, Kamis (3/12).

Baca Juga

Ia mengatakan Thailand Selatan memang banyak ditinggali masyarakat muslim yang membutuhkan barang-barang halal, termasuk kosmetik.

Selama ini sudah terdapat merek dagang kosmetik halal dari Indonesia yang digemari di sana. Karenanya, kata dia, peluang untuk produk serupa relatif besar.

"'Wardah populer karena sudah masuk Malaysia lebih dulu. Jadi mereka punya memori yang cukup kuat," kata dia.

Agar produk kosmetik halal asal Indonesia bisa masuk di pasar Thailand, lanjut dia, tentu saja harus mengantongi sertifikat halal dari lembaga di sana. "Mereka sensitif dengan produk sertifikasi halal," kata dia.

Halal, menurut dia, menjadi barometer bagi masyarakat di sana saat mengonsumsi sebuah produk.

Dalam kesempatan itu, Fachry mengajak wirausaha Indonesia untuk memasuki pasar Thailand, terutama bagian Selatan. Ia menyarankan pelaku usaha untuk memasuki pasar Thailand melalui penjualan virtual (virtual marketing).

Selain kosmetik, produk yang berpotensi untuk diekspor ke Thailand adalah tekstil. Konveksi muslim Indonesia juga digemari di sana, katanya, terutama yang khas asal Tasikmalaya (Jawa Barat) dan Bukit Tinggi (Sumatera Barat).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement