Jumat 25 Dec 2020 21:40 WIB

Pentingnya Hubungan Erat Ibu dan Anak

Hubungan erat ibu dan anak akan jauhkan anak dari perlikau negatif.

Hubungan erat ibu dan anak akan jauhkan anak dari perlikau negatif (Foto: ilustrasi)
Foto: Sciencealert
Hubungan erat ibu dan anak akan jauhkan anak dari perlikau negatif (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak dan keluarga, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, SPsi, mengatakan, hubungan yang erat dan hangat antara ibu dan anak dapat menghindarkan anak dari perilaku negatif. Ibu memiliki banyak peran dalam kehidupan anak, mulai dari memberikan perawatan mendetail dalam keseharian sampai memberikan ketenangan saat anak remaja sedang dirundung masalah.

"Hubungan ibu dan anak yang erat juga dapat mengurangi risiko anak untuk memiliki hubungan yang tidak sehat di masa depannya," kata Vera dalam siaran pers, dikutip Jumat (25/12).

Baca Juga

Majalah Time melansir sebuah penelitian bahwa kepekaan dan daya tanggap seorang ibu dalam beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak memiliki konsekuensi seumur hidup bagi kompetensi akademis dan sosial anak. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa interaksi dan hubungan ibu-anak yang positif juga dapat berperan dalam pengembangan karier anak-anak.

Hubungan keluarga yang dekat, misalnya, tidak hanya membantu anak-anak mempelajari keterampilan penting yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti komunikasi yang efektif dan resolusi konflik. Namun, juga dapat memberi anak kepercayaan diri untuk mengeksplorasi berbagai pilihan karier dan membuat transisi karier yang sukses.

Selain itu, Vera mengatakan, ibu adalah penyedia empat kebutuhan utama, yakni dicintai tanpa syarat, ditenangkan saat stres, kejujuran dalam hubungan, dan pertemanan yang hangat.

"Sebagai anak, sudah sepatutnya kita juga membalas kebaikan ibu dengan berusaha memenuhi apa yang dibutuhkannya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menghabiskan waktu bersamanya tanpa ada distraksi apapun sehingga ibu merasa benar-benar diperhatikan secara penuh, diapresiasi dan dicintai khususnya di momen Hari Ibu," kata Vera.

Mengingat dampaknya yang positif, kedekatan hubungan antar anak dan ibu khususnya patut dipertahankan. Terlebih, di tengah gempuran distraksi media sosial yang terkadang membuat sulit untuk fokus saat menghabiskan waktu berkualitas dengan orang terdekat.

Penggunaan media sosial yang berlebihan menurut Vera dapat memberikan dampak negatif, antara lain menyita waktu sehingga mengganggu aktivitas lain, dan self-absorbent di mana seseorang jadi cenderung fokus pada diri sendiri. Namun, media sosial juga dapat memberikan dampak positif yakni untuk menyebarkan kebaikan atau inspirasi, belajar keterampilan baru, berkarya atau pun berkreasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement