Senin 11 Jan 2021 20:18 WIB

Akuntansi UMY Raih Akreditasi Unggul

Akreditasi Unggul menjadi pencapaian terbaru dan pertama perguruan tinggi Muhammadiya

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung Museum Muhammadiyah selesai pembangunan di Komplek kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Selasa (17/11). Rencananya museum ini akan diresmikan pada November ini. Museum ini menjadi etalase sejarah dan dinamika pergerakan dakwah Muhammadiyah di masa lalu, masa kini, dan rencana Muhammadiyah di masa depan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Gedung Museum Muhammadiyah selesai pembangunan di Komplek kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Selasa (17/11). Rencananya museum ini akan diresmikan pada November ini. Museum ini menjadi etalase sejarah dan dinamika pergerakan dakwah Muhammadiyah di masa lalu, masa kini, dan rencana Muhammadiyah di masa depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Prestasi baru ditorehkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Prodi Akuntansi berhasil mendapat akreditasi dengan predikat unggul. Ini menjadi pencapaian terbaru dan pertama perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia.

Kepala Badan Penjaminan Mutu UMY, Dr. Suranto mengaku bangga atas pencapaian yang luar biasa ini. Ia mengatakan, ini prestasi baru dan pertama, khususnya dalam lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.

Baca Juga

"Ini momentum yang sangat bagus untuk UMY karena di Yogyakarta sendiri prodi yang mendapat predikat akreditasi unggul baru UGM, UII dan sekarang diikuti UMY, bahkan UMY jadi yang pertama di lingkup PTMA," kata Suranto, Senin (11/1).

Ia mengingatkan, akreditasi A dan akreditasi Unggul berbeda karena instrumen akreditasinya lebih sulit dan ketat. Misal, dosen pengajar 40 persen harus bergelar doktor, 60 persen dosen harus memiliki jabatan fungsi dan lain-lain.

Suranto berharap, adanya momentum ini prodi lain UMY segera menyusul meraih predikat yang sama. Saat ini, sedang dipetakan prodi-prodi di UMY yang sudah siap menuju unggul untuk kemudian disiapkan dan diajukan akreditasinya.

"Kemudian, juga menargetkan agar UMY bisa mendapatkan predikat unggul untuk akreditasi institusinya," ujar Suranto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement