REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (12/1) diprediksi masih bergerak melemah namun relatif terbatas. Pada pukul 9.37 WIB, rupiah melemah 80 poin atau 0,57 persen ke posisi Rp 14.205 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.125 per dolar AS.
"Kenaikan imbal hasil obligasi AS masih bisa menjadi pemicu pelemahan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS termasuk rupiah hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Pagi ini terlihat tingkat imbal hasil (yield) obiligasi AS tenor 10 tahun masih naik. Pada perdagangan kemarin, yield obligasi AS tersebut kembali mencetak level tertinggi baru di 2021 di kisaran 1,15 persen setelah hari sebelumnya ditutup di kisaran 1,12 persen.
Di sisi lain, lanjut Ariston, kabar baik dari persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap penggunaan vaksin Sinovac di Tanah Air bisa menahan pelemahan rupiah.
"Dengan persetujuan ini, vaksinasi bisa segera dimulai dan pada akhirnya bisa membantu mengendalikan pandemi," ujar Ariston.