Kamis 21 Jan 2021 08:56 WIB

UMM Ciptakan Pendeteksi Kelayakan Oli Berbasis Android

Inovasi pendeteksi kelayakan oli lolos kelayakan pendanaan untuk PIMNAS

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang alat pendeteksi kelayakan oli berbasis android.
Foto: Humas UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang alat pendeteksi kelayakan oli berbasis android.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil merancang alat pendeteksi kelayakan oli berbasis android. Dalam proses pembuatannya, mahasiswa Zidni Ilman Nafian, Alifia Oriana dan Aldiansyah Wahyu mendapatkan pendampingan dari dosen Budiono.

Perwakilan tim, Zidni Ilman Nafian menjelaskan, ide ini berangkat dari masalah yang pernah ia alami sebelumnya. Beberapa bulan lalu kendaraan bermotornya pernah kehabisan oli, padahal ia berada di tengah perjalanan. Hal itu tentu sangat menyulitkan karena dia harus mendorong kendaraan dan mencari bengkel terdekat. 

"Selain menghabiskan tenaga juga menghabiskan waktu,” ucapnya.

Berangkat dari masalah itu, Zidni dan dua temannya merancang alat yang mampu mendeteksi kelayakan oli. Alat itu akan diletakkan di dekat penutup oli kendaraan. Kemudian akan menilai apakah oli yang dipakai masih layak atau tidak. 

Sebelum dicoba, Zidni dan tim sudah menyusun base data untuk range kekentalan oli. Dia sudah menentukan beberapa level oli yang sudah dibuat. "Mulai dari tingkatan oli bagus, sedang hingga tidak layak,” ungkap Zidni dalam pesan resmi yang diterima Republika, Rabu (20/1).

Berdasarkan data yang telah disusun, alat itu akan mengirimkan sinyal ke aplikasi yang sudah tersemat di ponsel pintar. Aplikasi yang ada juga akan memberikan peringatan dan notifikasi bagi pemilik ketika oli sudah tidak layak pakai. Hal itu tentu akan mempermudah pengguna kendaraan dalam memperkirakan kapan oli harus diganti.

Pada proses pembuatan alat, Zidni mengaku, tidak mengalami kendala yang berarti. Mahasiswa Teknik Mesin tersebut berharap inovasinya bisa memberikan kebaikan dan manfaat bagi masyarakat luas. Hal ini terutama untuk mereka yang memiliki kendaraan bermotor. 

"Jadi mereka tidak perlu mengira-ngira atau mengecek kelayakan olinya secara manual,” jelasnya.

Inovasi yang mereka rancang ini telah berhasil lolos dalam tahap pendanaan di gelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Selain itu, inovasi karya Zidni dan tim juga menyabet penghargaan di acara Internasional Science Technology and Engineering (ISTEC) yang  bertempat Bandung pada tahun lalu. Kemudian juga berhasil meraih juara tiga dalam kompetisi Pekan Kreativitas Mahasiswa antar Perguruan Tinggi Swasta Tingkat Nasional Desember lalu (PIMTANAS).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement