REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Regional Centers Southeast Asian Ministers of Education Organization (Seameo) merespons kebijakan Merdeka Belajar dengan melakukan berbagai kajian. Salah satu kajiannya adalah mempersiapkan guru dan tenaga pendidikan untuk terus berinovasi.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) selaku Ketua Dewan Pembina Seamo Biotrop (biologi tropis), Arif Satria mengatakan pola pikir tenaga pendidik perlu terus dikembangkan untuk berinovasi. Sebab, hal ini akan berpengaruh terhadap prestasi akademik peserta didik.
"Perlu adanya perubahan pola pikir, growth mindset (pola pikir yang terus bertumbuh) harus lebih dari fixed mindset (pola pikir statis). Kita berharap guru dan dosen yang hebat adalah yang menggerakkan siswa untuk terus berpikir mengarah pada kemajuan," kata Arif, dalam keterangannya, Senin (8/2).
Sementara itu, Regional Centers Seameo mengkaji model pembelajaran untuk membentuk peserta didik unggul dan berkarakter Pancasila. Hal yang sama juga dilakukan terhadap para pengajar, guru dan dosen.
Direktur Seameo Biotrop, Zulhamsyah Imran mengatakan dalam pengembangan model pembelajaran ini, Regional Center di Indonesia telah melakukan perubahan pendekatan model pembelajaran. Sebelumnya pembelajaran berdasarkan pengajar, namun sekarang berpusat pada murid.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa artinya pelajar dan mahasiswa adalah pusat perhatian dan berperan lebih aktif. Sementara guru dan dosen berperan lebih sebagai fasilitator dan mediator.
"Namun demikian, fungsi guru dan dosen sebagai pendidik tetap menjadi perhatian utama dari ketujuh regional centers," kata Zulhamsyah.