Sabtu 13 Feb 2021 01:39 WIB

Bintang 'Redup' Betelgeuse Kembali Bersinar Terang

Akan ada 7 bintang tampak, termasuk Betelgeuse membentuk konstelasi Orion.

Rep: Mabruroh/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto konstelasi Orion yang diambil ilmuwan Rogelio Bernal Andreo pada Oktober 2010. Betelgeuse nampak berwarna merah kekuningan pada bagian kiri bawah.
Foto: Sumber: Wikimedia Commons
Foto konstelasi Orion yang diambil ilmuwan Rogelio Bernal Andreo pada Oktober 2010. Betelgeuse nampak berwarna merah kekuningan pada bagian kiri bawah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang Betelgeuse adalah salah satu bintang yang paling terang di langit malam. Betelgeuse berukuran 700 kali lebih besar dari matahari, dan berjarak sekitar 500 hingga 600 tahun cahaya dari bumi.

Bintang Betelgeuse akan terlihat di selatan langit bersama tujuh bintang terang lainnya pada malam 14 Februari. Tahun lalu, pengamat di seluruh dunia telah memperhatikan bahwa bintang itu redup.

Baca Juga

Diyakini bahwa bintang tersebut membuang sebagian material luarnya ke ruang angkasa yang menghalangi cahaya dari bintang tersebut. Penurunan kecerahan ini disebabkan oleh pulsasi bintang, ekspansi dan kontraksi di lapisan luar, dan awan debu.

"Warga dapat menghadap ke selatan dari langit dan melihat jauh di atas cakrawala akan dapat melihat tiga bintang berturut-turut dikelilingi oleh empat bintang terang membentuk persegi panjang," kata Direktur Planetarium Nehru, Nehru Center, Arvind Paranjpye dilansir dari Times of India pada Jumat (12/2).

Menurut Paranjpye, ketujuh bintang tersebut bersama-sama membentuk konstelasi Orion yang disebut Mrugha (rusa jantan) dalam astronomi India. "Bintang di sudut kiri atas persegi panjang, dengan warna merah mencolok, adalah Betelgeuse. Nama India-nya adalah Kakshi," kata Paranjpye.

"Jika bintang ini menggantikan matahari, Bumi akan ditelan. Betelguese sebesar itu. Cahaya dari bintang yang mencapai kita sekarang setidaknya berusia 500 tahun," jelasnya.

Betelgeuse diperkirakan akan meledak suatu saat di masa depan. Beberapa ilmuwan mengatakan itu akan memakan waktu 1.00.000 tahun lagi dari ledakan karena masih dalam tahap awal pembakaran helium inti.

"Saat meledak, akan lebih terang dari bulan jika dilihat dari bumi," kata Paranjpye.

Para ilmuwan mengatakan Betelgeuse adalah raksasa merah yang telah berevolusi dari bintang deret utama tipe-0, pita bintang yang terus menerus dan berbeda yang muncul di bidang warna bintang versus kecerahan. "Intinya pada akhirnya akan runtuh, menghasilkan ledakan supernova dan meninggalkan sisa yang padat," kata Paranjpye.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement