REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi China, Tencent, memperkirakan bahwa kerja jarak jauh (remote) akan banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan di dunia pada pascapandemi COVID-19. Kerja jarak jauh dilakukan untuk efisiensi dan efektivitas bisnis.
Kerja jarak jauh akan dinormalisasi. Bisnis mulai menyadari bahwa tidak setiap pertemuan harus bertatap muka.
"Tren yang muncul dari digitalisasi akan menjadi praktik yang umum," kata Krite Monaleehagul, Managing Director Tencent Thailand dan General Manager Tencent International Business Group, dalam pernyataan pers, Rabu (10/3).
Dalam panel "Technology for Change Week Asia" yang diselenggarakan oleh The Economist, Kritte mengatakan bahwa pada akhirnya, inovasi teknologi yang berpusat pada pengguna akan menjadi pendorong utama pembangunan berkelanjutan global. Kritte mencatat bahwa institusi pendidikan bergerak ke arah penggunaan alat konferensi video untuk memberikan rasa kenormalan kepada siswa tahun lalu.
Menurut dia, teknologi telah memainkan peran penting untuk membantu orang-orang mengurangi tantangan selama pandemi. Kritte yakin bahwa teknologi akan terus berkembang dan melayani masyarakat saat kita beradaptasi dengan normal baru.
"Teknologi tidak harus mengganggu. Faktanya, inovasi teknologi dapat membuat komunikasi dan berbagi menjadi lebih nyaman dan dapat diakses. Di Tencent, kami berharap dapat bekerja sebagai 'asisten digital' dalam memperkaya kehidupan masyarakat dan juga membantu mendorong transformasi dan peningkatan bisnis dan industri melalui teknologi mutakhir," katanya.