Sabtu 20 Mar 2021 04:02 WIB

Mikroba Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Mikroba ini dapat bertahan dalam kondisi keras di ISS.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
MIkroba (ilustrasi)
MIkroba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Para peneliti dari Amerika Serikat dan India  menemukan empat jenis bakteri yang hidup di tempat berbeda di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Tiga di antaranya, hingga sekarang, sama sekali tidak diketahui sebelumnya.

Tiga dari empat strain diisolasi pada tahun 2015 dan 2016, satu ditemukan di panel atas stasiun penelitian ISS. Yang kedua ditemukan di Cupola, yang ketiga ditemukan di permukaan meja makan. Yang keempat ditemukan di filter HEPA tua yang dikembalikan ke Bumi pada tahun 2011.

Baca Juga

Keempat strain tersebut termasuk dalam famili bakteri yang ditemukan di tanah dan air tawar. Bakteri ini terlibat dalam fiksasi nitrogen, pertumbuhan tanaman, dan dapat membantu menghentikan patogen tanaman.

Pada dasarnya, bakteri baik ada di sekitar ketika menanam sesuatu. Salah satu strain - temuan filter HEPA - diidentifikasi sebagai spesies yang dikenal sebagai Methylorubrum rhodesianum. Tiga lainnya diurutkan dan ditemukan semuanya milik spesies yang sama, yang sebelumnya tidak teridentifikasi. Ketiga strain diberi nama IF7SW-B2T, IIF1SW-B5, dan IIF4SW-B5.

Tim yang dipimpin oleh ahli genetika Universitas California Selatan Swati Bijlani, telah mengusulkan untuk menamai spesies baru Methylobacterium ajmalii guna menghormati Ajmal Khan selaku seorang ilmuwan keanekaragaman hayati India yang terkenal. Penemuan baru ini juga terkait erat dengan spesies yang sudah dikenal bernama M. indicum.

"Untuk menumbuhkan tanaman di tempat ekstrim di mana sumber daya minim, isolasi mikroba baru yang membantu mendorong pertumbuhan tanaman dalam kondisi stres sangat penting," kata perwakilan tim, Kasthuri Venkateswaran dari JPL NASA, dalam pernyataan pers dilansir dari Space pada Jumat (19/3).

Kasthuri menyampaikan para peneliti sudah tahu bahwa mikroba ini dapat bertahan dalam kondisi keras di ISS. Tim menempatkan keempat strain tersebut melalui analisis genetik untuk mencari gen yang dapat digunakan membantu pertumbuhan tanaman.

"Keseluruhan rangkaian urutan genom dari tiga strain ISS yang dilaporkan di sini akan memungkinkan karakterisasi genomik komparatif dari isolat ISS dalam studi di masa depan," kata Kasthuri dalam hasil studi gabungan.

Para peneliti menemukan salah satu strain ISS - IF7SW-B2T - memiliki gen menjanjikan yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman, termasuk gen untuk enzim yang penting untuk sitokinin, yang mendorong pembelahan sel di akar dan pucuk. Kasthuri meyakini

masih banyak lagi penelitian yang harus dilakukan.

"Para peneliti mengakui hampir tidak menyentuh permukaan keragaman mikroba di stasiun luar angkasa. Sekitar 1.000 sampel telah dikumpulkan di ISS, tetapi masih menunggu perjalanan kembali ke Bumi," ucap Kasthuri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement