REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur memainkan peran penting dalam memelihara kesehatan secara keseluruhan. Konsekuensi dari kekurangan tidur tampak lebih berat bagi perempuan.
"Itu karena perempuan mengalami lebih banyak perubahan hormonal sepanjang hidup mereka," jelas Kepala Urusan Medis ResMed Dr Sibasish Dey, seperti dilansir Indian Express.
Menurut banyak studi, perempuan membutuhkan durasi tidur sekitar 30 menit lebih panjang dibandingkan laki-laki. Perbedaan kebutuhan ini dipengaruhi oleh perubahan hormonal akibat siklus menstruasi bulanan dan juga menopause pada perempuan.
"Estrogen dan progesteron, dua hormon perempuan yang utama, dapat mempengaruhi sistem kimia otak yang meregulasi tidur dan gairah," tambah Dr Dey.
Menurut studi dalam Proceedings of the National Academy of Sciences USA, perempuan seringkali menghadapi tantangan lebih besar dalam berkonsentrasi dibandingkan laki-laki. Kondisi tersebut kerap diperberat oleh kekurangan tidur.
Pada perempuan, kurang tidur juga dapat memperberat beberapa masalah lain yang sebelumnya sudah dimiliki. Misalnya gangguan mood, depresi, dan kecemasan. Selain itu, kurang tidur juga dapat memicu terjadinya kebingungan, rasa lelah, dan kekurangan semangat pada perempuan.
"Yang kemudian mempengaruhi produktivitas," papar Dr Dey.
Tak sampai di situ saja, kekurangan tidur pada perempuan dapat mempengaruhi kesuburan. Kekurangan tidur dalam jangka panjang bisa secara langsung mempengaruhi pelepasan hormon luteinizing atau LH. LH merupakan hormon yang memicu ovulasi untuk meregulasi siklus menstruasi dan mempengaruhi kesuburan.
Kecukupan tidur telah terbukti dapat memberi pengaruh baik bagi kesehatan fisik dan mental perempuan. Kecukupan tidur juga turut membantu sistem sirkulasi tubuh berfungsi lebih baik. Proses perbaikan produksi kolagen selama tidur juga dapat membantu menunda munculnya kerutan di kulit.
Untuk bisa menciptakan pola tidur yang sehat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Salah satu yang dianjurkan Dr Dey adalah menjaga jam biologis yang sehat dengan cara tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya.
Dr Dey menganjurkan agar perempuan bisa tidur sejak jam 22.00 hingga 07.00 pagi. Pastikan setiap hari perempuan mendapatkan setidaknya tujuh jam tidur yang nyenyak.
Saran lain yang disampaikan Dr Dey adalah menghentikan konsumsi kafein setidaknya lima jam sebelum jam tidur. Mandi dengan air hangat juga dapat membantu tidur dengan lebih baik. Melakukan rutinitas seperti membaca buku atau meditasi juga dapat membuat pikiran menjadi lebih santai sebelum tidur.
Dr Dey kesultian tidur yang terjadi sesekali mungkin merupakan hal umum yang pernah dirasakan semua orang. Akan tetapi, bila kesulitan tidur ini berlangsung secara rutin hingga memunculkan gejala yang mengganggu, seperti sakit kepala di pagi hari, mengantuk di siang hari, hingga produktivitas terganggu, Dr Dey menyarankan agar perempuan berkonsultasi kepada dokter yang ahli menangani gangguan tidur.