Rabu 24 Mar 2021 16:25 WIB

KPM Gagas Uji Soal Matematika Suprarasional

Dengan Uji Soal sekolah akan mendapatkan analisis kompetensi siswa

Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menyampaikan komitmennya melalui program yang bertajuk Uji Soal Matematika Suprarasional.
Foto: Klinik Pendidikan MIPA
Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menyampaikan komitmennya melalui program yang bertajuk Uji Soal Matematika Suprarasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hasil survei PISA 2018 menempatkan Indonesia berada di urutan ke-74, alias peringkat keenam dari bawah, ketekunan dan pemahaman berliterasi, mulai baca tulis, digital, dan numeral masih rendah.

Rasa hirau kita patut terusik dengan kenyataan hasil PISA, karena kecakapan berliterasi merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan sebagai salah satu prasyarat untuk mewujudkan kecakapan hidup abad 21.

Baca Juga

Permasalahan belum meratanya kesempatan untuk mengakses bahan literasi di dalam negeri, disinyalir menjadi penyebab utama. Sebagai contoh, orang yang tinggal di kota besar seperti DKI Jakarta dan kota-kota besar yang dilengkapi segala fasilitas penunjang internet, lebih mudah mengakses bahan literasi dibandingkan di tempat lain.

Upaya meningkatkan kemampuan literasi anak-anak Indonesia tentu menjadi tanggung jawab kita bersama. Bak gayung bersambut, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menyampaikan komitmennya melalui program yang bertajuk Uji Soal Matematika Suprarasional.

Keuntungan dalam mengikuti Uji Soal Matematika Suprarasional di antaranya, selain soal bersifat nalar, sekolah akan mendapatkan analisis kompetensi siswa baik secara individu maupun kelas. Dari analisis tersebut, siswa dapat diarahkan untuk mengikuti berbagai kompetisi Matematika dengan level yang sesuai dengan kemampuan siswa.

Adapun keunikan dari program yang digelar lembaga nirlaba ini adalah menerapkan konsep biaya seikhlasnya dan/atau pakai doa. Sehingga siapapun dapat ikut serta dan KPM menerima permintaan dari sekolah untuk seluruh siswanya.

Presiden Direktur KPM, Ir. R. Ridwan Hasan Saputra, M.Si. mengatakan bahwa Uji Soal Matematika Nalaria Realistik sudah biasa diikuti oleh siswa dari kelas SD hingga SMA sejak tahun 2016 hingga 2020. Pada tahun 2021, KPM mengubah namanya menjadi Uji Soal Matematika Suprarasional.

“Kenapa kami ubah? Karena kami akan memasukkan nilai-nilai karakter, adab dan akhlak, serta keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Di era pandemi ini dan di masa depan, kedekatan kepada Yang Maha Kuasa menjadi faktor penting dalam keberhasilan hidup,” ungkap Ridwan dilansir dari laman Channel YouTube KPM Seikhlasnya.

Peraih Tokoh Perubahan Republika 2013 ini menambahkan bahwa Uji Soal Matematika Suprarasional ini tidak hanya hanya melatih kecapakan bernalar saja. Tetapi juga akan menitikberatkan pada nilai karakter dalam rangka memenuhi Asesmen Kompetensi Minimum. “InsyaAllah Uji Soal Matematika Suprarasional akan berhubungan juga dengan Asesmen Kompetensi Minimum,” pungkas RHS.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement