Kamis 15 Apr 2021 19:37 WIB

Perhatikan Ini Sebelum Olahraga Saat Berpuasa

Pemilihan olahraga harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan usia seseorang.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Olahraga lari (ilustrasi). Berolahraga tetap dibutuhkan selama menjalankan ibadah puasa. Pasalnya, selama Ramadhan, seseorang tetap perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti makan bergizi, berolahraga, dan beristirahat dengan cukup.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Olahraga lari (ilustrasi). Berolahraga tetap dibutuhkan selama menjalankan ibadah puasa. Pasalnya, selama Ramadhan, seseorang tetap perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti makan bergizi, berolahraga, dan beristirahat dengan cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berolahraga tetap dibutuhkan selama menjalankan ibadah puasa. Pasalnya, selama Ramadhan, seseorang tetap perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti makan bergizi, berolahraga, dan beristirahat dengan cukup.

Konsultan Olahraga Binaraga Phaidon Lumban Toruan menyampaikan alasan pentingnya berolahraga. Olahraga bisa meningkatkan sirkulasi darah, mengontrol tekanan darah, membantu kesehatan pembuluh darah, membakar kalori, dan melatih otot.

Baca Juga

"Olahraga tetap dibutuhkan untuk kesehatan dan kebugaran, karena pada dasarnya di bulan puasa kita tetap makan dan minum," kata Phaidon pada webinar Ramadhan yang digelar Mitra Seni Indonesia (MSI), Kamis (15/4).

Dia menjelaskan cara berolahraga yang tepat selama bulan puasa. Phaidon menyarankan untuk memperhatikan beberapa hal, seperti prekondisi kesehatan, kondisi kebugaran, serta usia. Seseorang perlu mengatur waktu olahraga yang sesuai aktivitas, begitu juga menyesuaikan dengan iklim.

Misalnya, memilih waktu olahraga di pagi hari tidak mengapa asalkan tidak terik dan menyiksa. Saat hari pertama Ramadhan, lebih baik biarkan tubuh melakukan penyesuaian dahulu. Mulailah pada hari kedua atau ketiga saat sudah beradaptasi.

Untuk waktu berolahraga, pilihan diserahkan kepada tiap orang. Ada yang berolahraga 30-60 menit menjelang berbuka puasa, atau 30 menit sebelum berbuka, kemudian jeda untuk santapan berbuka, dan melanjutkan lagi setelahnya.

Beberapa olahraga yang bisa dilakukan seperti bersepeda, berjalan kaki, berenang, treadmill, atau permainan ringan yang lain. Pilihan terbaik adalah yang sesuai dengan kondisi masing-masing. "Kalau ada masalah otot dan persendian harus diantisipasi, sebaiknya diterapi dulu," kata Phaidon.

Selain berolahraga, Phaidon menyarankan untuk menyeimbangkan dengan menyantap karbohidrat kompleks, makan buah dua sampai tiga kali sehari, dan minum air dalam jumlah cukup. Pedoman umum minum air adalah 30 cc per kilogram berat badan per hari.

Misalnya, seseorang memiliki berat badan 60 kilogram. Dia perlu minum 1,8 liter air per hari. Pembagiannya bisa 400 cc saat sahur, 1.000 cc saat berbuka, dan 400 cc menjelang tidur. Bisa juga minum elektrolit seperti air kelapa, kecuali untuk pengidap diabetes.

Konsumsi buah juga sangat penting, dengan sejumlah manfaat seperti mengendalikan gula darah, mengontrol tekanan darah, membantu mencegah dampak penuaan, dan memenuhi kebutuhan vitamin C yang meningkatkan kekebalan tubuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement