Jumat 21 May 2021 18:26 WIB

Kominfo: Layanan Telekomunikasi di Jayapura Telah Pulih

Layanan telekomunikasi di Jayapura sebelumnya mengalami gangguan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Layanan telekomunikasi di Jayapura sebelumnya mengalami gangguan akibat putusnya sistem komunikasi kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Jayapura pada 30 April 2021 lalu.
Foto: istimewa
Layanan telekomunikasi di Jayapura sebelumnya mengalami gangguan akibat putusnya sistem komunikasi kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Jayapura pada 30 April 2021 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi memastikan layanan telekomunikasi di Jayapura saat ini telah pulih. Dedy mengatakan, layanan telekomunikasi di Jayapura ini sebelumnya mengalami gangguan akibat putusnya sistem komunikasi kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Jayapura pada 30 April 2021 lalu.

"Per 20 Mei 2021, masyarakat di Jayapura sudah bisa menggunakan layanan internet dari TelkomGroup secara menyeluruh, baik fixed broadband Indihome maupun mobile broadband Telkomsel," ujar Dedy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/5).

Dedy menjelaskan, kembali aktifnya layanan internet dan suara dari TelkomGroup ditunjang oleh pemanfaatan link satelit 2.662 Mbps, radio long haul Palapa Ring Timur 500 Mbps, dan radio long haul Sarmi-Biak 1.600 Mbps, dengan total kapasitas bandwidth 4,7 Gbps. Selain itu, layanan internet di instansi publik di Jayapura juga telah aktif, antara lain di rumah sakit, Diskominfo, TNI dan Kepolisian, BKMG, sekolah, kampus, Pemkot dan Pemprov Papua serta instansi lainnya.

"Masyarakat juga dapat mengakses internet gratis di beberapa titik, seperti Kandatel Sentani, Kandatel Abepura, Telkom STO 1 Jayapura, dan Telkom BaseG, sementara jurnalis dapat memanfaatkan media center di Kantor Witel Papua," kata Dedy.

Dedy mengungkap, Kementerian Kominfo telah mengirimkan surat kepada TelkomGroup untuk kepastian penjaminan perlindungan konsumen bagi pelanggan yang telah membayar atau berlangganan paket selama masa putusnya layanan internet dan suara. Hal ini dilakukan untuk melindungi hak-hak masyarakat atas layanan telekomunikasi.

Selain itu, Rabu (19/5) kemarin, Dedy menyebut kapal khusus yang membawa tim ahli telah diberangkatkan dari Makassar ke Jayapura untuk melakukan penyambungan kabel yang berada di kedalaman 4.050 meter. Rencananya, penyambungan kabel bawah laut ditarget selesai pada minggu awal Juni 2021.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menargetkan pemulihan kabel serat optik bawah laut yang terputus di utara Jayapura selesai Juni mendatang. Johnny mengatakan, terputusnya kabel serat optik bawah laut itu mengakibatkan gangguan layanan telekomunikasi di wilayah Papua.

"Mudah-mudahan kabel bawah laut serat optik di utara Jayapura tersebut dapat kita selesaikan di Juni mendatang," kata Johnny dalam Halal Bihalal Lebaran Digital Keren secara virtual, Senin (17/5).

Johnny mengatakan, penyambungan kabel yang menghubungkan Indonesia Barat dan Indonesia Timur di bagian Utara Kota Jayapura itu membutuhkan waktu lantaran berada di kedalaman empat ribu meter di bawah permukaan laut.

"Empat ribu meter tekanannya 40 bar, berkaitan kabel bawah laut yang putus itu, di kedalaman itu tidak mungkin dilakuakn secara manual, karena dibutuhkan peralatan khusus untuk angkat dan lakukan penyambungan, kita berharap bisa dilakukan cepat," kata Johnny.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement