Kamis 27 May 2021 10:56 WIB

Google Pakai Data Pasien untuk Algoritme Perawatan Kesehatan

Google bertujuan untuk mengembangkan algoritme perawatan kesehatan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Google
Foto: EPA
Google

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- The Wall Street Journal melaporkan Google telah membuat kesepakatan untuk akses ke catatan pasien dari HCA Holdings. Lembaga ini mengoperasikan 181 rumah sakit dan lebih dari 2.000 situs perawatan kesehatan di 21 negara bagian di Amerika.

Menggunakan data itu, Google bertujuan untuk dapat mengembangkan algoritme perawatan kesehatan. Dilansir dari The Verge, Kamis (27/5), Google akan menyimpan data anonim dari catatan kesehatan pasien dan perangkat medis yang terhubung ke internet.

Baca Juga

Data tersebut akan digunakan untuk membangun program yang dapat menginformasikan keputusan medis yang dibuat oleh dokter. Kesepakatan itu digambarkan sebagai “multiyear” oleh WSJ, tanpa menyebutkan berapa tahun.

Saat catatan kesehatan berpindah online selama beberapa tahun terakhir, rumah sakit dan perusahaan teknologi memanfaatkan peluang untuk berlimpahnya informasi medis digital. Microsoft dan Amazon juga memiliki kesepakatan dengan rumah sakit untuk menganalisis informasi pasien mereka.

Google sebelumnya bermitra dengan sistem perawatan kesehatan Ascension untuk mengumpulkan catatan pasien dalam proyek rahasia yang disebut “Project Nightingale”. Perusahaan dikritik karena memulai proyek tanpa mengungkapkan pekerjaan tersebut kepada pasien dan dokter.

Fasilitas HCA menangani 5 persen layanan rumah sakit yang disediakan di Amerika Serikat (AS) dengan -sekitar 30 juta interaksi pasien setiap tahun. Bersamaan dengan menggunakan data tersebut untuk mengembangkan algoritme, Google juga dapat membuat alat perawatan kesehatan secara mandiri dan kemudian meneruskannya ke HCA untuk diuji sendiri.

“Kami ingin mendobrak batasan tentang apa yang dapat dilakukan dokter dalam real time dengan data,” kata direktur pelaksana perawatan kesehatan dan ilmu kehidupan di Google Cloud, Chris Sakalosky kepada The Wall Street Journal.

Undang-undang privasi perawatan kesehatan di AS mengizinkan rumah sakit untuk berbagi informasi dengan kontraktor dan mengizinkan peneliti menganalisis data pasien tanpa izin tertulis dari pasien tersebut. Perusahaan perawatan kesehatan dapat menggunakan informasi itu dengan cara apa pun yang mereka inginkan, termasuk untuk meningkatkan keuntungan.

HCA menghasilkan keuntungan 3,75 miliar dolar AS selama 2020, meskipun ada pandemi Covid-19. National Nurses United mengatakan Februari bahwa perusahaan memprioritaskan pendapatan daripada keselamatan pasien dan staf. Perawat melaporkan kekurangan staf dan pengurangan alat pelindung diri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement