Ahad 06 Jun 2021 00:05 WIB

Telkom Percepat Upaya Recovery Kabel Laut Biak-Jayapura

Kabel laut SMPCS ini putus pada kedalaman 4.050 meter pada ruas Biak-Jayapura.

 Kapal DNEX Pasific Link (DPL) saat akan bertolak dari Pelabuhan Jayapura menuju titik lokasi putusnya kabel  laut SMPCS (29/5). Kapal telah berada di lokasi titik putus sejak 30 Mei 2021 pukul 23:21 WITA. Saat ini kapal sedang  melakukan penarikan kabel arah Biak/Sorong, yang kemudian akan dilanjutkan untuk arah Jayapura
Foto: Telkomsel
Kapal DNEX Pasific Link (DPL) saat akan bertolak dari Pelabuhan Jayapura menuju titik lokasi putusnya kabel laut SMPCS (29/5). Kapal telah berada di lokasi titik putus sejak 30 Mei 2021 pukul 23:21 WITA. Saat ini kapal sedang melakukan penarikan kabel arah Biak/Sorong, yang kemudian akan dilanjutkan untuk arah Jayapura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai upaya untuk pemulihan layanan di Jayapura akibat dampak putusnya kabel laut Sumatra Maluku Papua Cable System (SMPCS), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah  memberangkatkan Cableship DNEX Pacific Link (DPL) yang akan melakukan penyambungan kabel laut SMPCS ruas  Biak-Jayapura.  Kabel laut SMPCS ini putus pada kedalaman 4.050 meter pada ruas Biak-Jayapura yang mengakibatkan terganggunya layanan di Jayapura dan sekitarnya.

Kapal DPL merupakan kapal yang dirancang khusus untuk kebutuhan penggelaran dan pebaikan kabel laut.  Kapal  yang memiliki berat hingga 7.000 ton ini dilengkapi dengan teknologi terbaik seperti Dynamic Positioning 2 (DP2)  untuk sistem otomatisasi dengan full redundance, Remote Operated Vehicles (ROV), dan plough. Kapal memiliki  kemampuan operasi hingga kedalaman 10-6.000 meter dan dapat berlayar nonstop hingga 60 hari.

Baca Juga

Kapal DPL telah berada di lokasi titik putus sejak 30 Mei 2021 pukul 23:21 WITA dan telah melakukan analisis  terhadap kondisi arus, kontur laut, dan pola pelayaran. Saat ini kapal sedang melakukan penarikan kabel arah  Biak/Sorong, yang kemudian akan dilanjutkan untuk arah Jayapura.

Kabel laut SMPCS menggunakan teknologi repeater dikarenakan jarak yang cukup jauh sehingga memerlukan  tegangan tinggi. Saat proses penyambungan kabel nantinya, diperlukan pemadaman repeater namun tidak  berdampak pada layanan karena sistem backup sudah disiapkan.

Untuk menjamin kualitas layanan, khususnya bagi pelanggan di Biak dan Manokwari, Telkom telah menyiapkan backup link yang dapat memenuhi kebutuhan layanan dalam kondisi normal. Rata-rata trafik untuk link  ruas Biak-Manokwari-Sorong mencapai 40 Gbps dengan waktu puncak terjadi pada pukul 20:00 hingga 22:00.

Sementara di waktu lainnya total trafik berada di bawah 40Gbps. Untuk itu Telkom telah menyediakan backup menggunakan ruas Palapa Ring Timur Biak-Manokwari-Sorong dan Nabire-Timika masing-masing 2x10 Gbps, sehingga total mencapai 40 Gbps.

Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan bahwa Telkom terus berupaya untuk  mempercepat penyambungan kabel SMPCS ini agar masyarakat dapat kembali menikmati layanan TelkomGroup  dengan nyaman seperti sediakala. Dalam proses penyambungan kabel nanti akan terjadi pemadaman repeater pada link SMPCS ruas SorongManokwari-Biak. Pemadaman ini tidak berpengaruh terhadap layanan TelkomGroup khususnya di lokasi Biak dan  Manokwari karena telah tersedia backup yang memadai. Telkom akan mengupayakan pelaksanaan pemadaman  menghindari waktu puncak agar kenyamanan dalam menggunakan layanan Telkom tetap terjaga.

"Kami memohon maaf apabila terdapat layanan yang kurang maksimal selama proses perbaikan, demi mengupayakan kabel kembali tersambung dan pelanggan mendapatkan experience layanan TelkomGroup secara maksimal,” ungkap Pujo.

Proses perbaikan kabel ini dikawal langsung oleh Telkom Infra, salah satu entitas anak usaha Telkom dan ditargetkan penyambungan kembali kabel laut dapat selesai dilakukan pada awal Juni 2021.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement