REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tes DNA menunjukkan dua kerangka pria Viking yang tewas di Denmark dan Inggris, masing-masing sekitar 1.000 tahun yang lalu, mempunyai hubungan keluarga. Kerangka keduanya akan dipamerkan di Museum Nasional Denmark.
Arkeolog telah mengonfirmasi hubungan dua pria yang meninggal di zaman Viking berdasarkan hasil tes DNA. Hasil tes menunjukkan kedua kerangka pria yang ditemukan terpisah dalam penggalian di Denmark dan Inggris beberapa tahun lalu ini mempunyai hubungan saudara seayah atau seibu, keponakan, atau paman. Hal ini diungkap oleh ahli genetika Universitas Kopenhagen, Eske Willerslev.
Meskipun dipisahkan oleh Laut Utara pada saat meninggalnya, atau terpisah sekitar 900 kilometer, sepasang kerangka ini telah dipersatukan kembali di Museum Nasional Denmark, dengan 150 tulang merupakan pinjaman dari Museum Oxfordshire Inggris.
Berdasarkan keterangan museum, kerangka pertama yang diperkirakan merupakan seorang pria paruh baya berusia 50an yang berasal dari Pulau Funen ini, adalah seorang petani. Kerangkanya ditemukan dalam penggalian tahun 2005 silam di dekat Kota Otterup.