REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Direktur Observatorium Imahnoong, Hendro Setyanto, menanggapi video yang viral di media sosial terkait matahari terbit dari utara di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut Hendro, hal ini merupakan fenomena gerak tahunan matahari. "Wajar dan fenomena biasa. Ini fenomena gerak tahunan matahari saja. Sebentar lagi matahari berada di titik balik utara. Hal ini terjadi disemua tempat atau daerah. Tidak hanya di Jeneponto saja," katanya pria alumni ITB saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (18/6).
Dia menjelaskan posisi matahari saat ini berada di deklinasi lebih besar dari 23 derajat cenderung ke arah utara. Sehingga pada pukul 08.00 WIB dari Jenoponto terlihat lebih ke utara dari titik timur. Arah gerak matahari tetap akan bergerak ke arah barat bukan ke arah selatan.
"Ini terjadi setiap tahun. Di posisi tersebut paling tidak dua kali setahun. Saat menuju titik balik utara dan kembali dari titik balik utara," kata dia.
Sebelumnya diketahui, seorang guru di Jeneponto, Sulawesi Selatan, merekam momen saat matahari terbit dari utara. Video berdurasi 3 menit 23 detik itu lalu menjadi viral di media sosial. Dalam video itu, pria yang diketahui sebagai guru sekolah tersebut menjelaskan, momen itu langka karena matahari seharusnya terbit dari timur.
“Melaporkan dari lokasi MAN Binamu. Sesuatu yang sangat aneh telah terjadi. Di mana matahari berada pada posisi di utara pagi ini pada hari kamis tanggal 17 Juni. Sekarang baru menjelang jam 8 matahari sudah berada pada posisi utara,” kata dia.