Ahad 27 Jun 2021 11:49 WIB

Arsitek Jepang Rancang Menara Futuristik di Pulau Terapung

Menara futuristik ini direncanakan di kota Shenzen.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Menara ini terdiri dari 99 pulau terapung di kota besar China, Shenzhen.
Foto: Sou Fujimoto
Menara ini terdiri dari 99 pulau terapung di kota besar China, Shenzhen.

REPUBLIKA.CO.ID, SHENZHEN -- Sekolompok arsitek ingin membangun bangunan baru yang disebut “menara ethereal”. Menara ini terdiri dari 99 pulau terapung di kota besar China, Shenzhen.

Dilansir dari ZME Science, Ahad (27/6), Shenzhen adalah kota pesisir di selatan Provinsi Guangdong, hanya 41 kilometer dari Hong Kong. Memanfaatkan lokasinya, Shenzhen telah berkembang secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir, menjadi kota metropolitan modern dan internasional, juga dikenal sebagai 'Silicon Valley China'.

Baca Juga

Shenzhen juga menjadi tempat teknologi besar seperti Huawei dan Lenovo, serta banyak perusahaan baru yang muncul. Lebih dari 12 juta orang bermukim di sini.

Dengan cakrawala yang luas, Shenzhen adalah kota dengan pertumbuhan tercepat di China. Tempat tersebut berubah dari kota nelayan kecil menjadi kota besar yang ramai dalam beberapa dekade.

Setiap tahun, jutaan orang berduyun-duyun ke pusat kotanya dari seluruh dunia mencari keuntungan dari praktik ramah investasinya. Di sisi lain, turis mengagumi lanskap futuristiknya. Shenzhen berada di belakang Shanghai dan Beijing di China untuk PDB keseluruhan. Sekarang, kota ingin sesuatu yang spektakuler untuk ditampilkan untuk semua pertumbuhan ini.

Arsitek Jepang terkenal Sou Fujimoto menciptakan desain untuk menara terapung besar di teluk distrik Qianhaiwan, Shenzhen. Dia melontarkan idenya di sebuah kompetisi yang diadakan untuk menjawab pertanyaan “Apa arti ‘menara’ baru di abad ke-21?” dan “Bagaimana sebuah menara dapat berevolusi sambil terus menarik perhatian, seperti yang dilakukan menara Eiffel?”

Menara yang diusulkan tingginya 268 meter dan akan terdiri dari 99 bagian seperti menara, digabungkan dengan tempat horizontal yang kuat di bagian atas. Potongan-potongan itu berangsur-angsur memudar saat turun, memberi kesan bahwa mereka mengambang di udara. Ini secara bersamaan merupakan menara tunggal dan kumpulan menara, melambangkan masa depan masyarakat di zaman keragaman.

Menara ini akan dibangun terutama dari baja, serat karbon, beton dan tali Kevlar, dengan sistem rangka baja yang terletak di tepi dengan kabel tegangan Kevlar yang menjaga keseimbangan inti. Sebuah inti terpusat berfungsi sebagai dasar untuk seluruh menara, yang disatukan oleh kabel tegangan luar yang menyerupai air yang mengalir ke teluk.

Air mancur beku terbalik cermin akan mencakup dek observasi, area pameran, restoran dan kafe di dalam kabel. Dek atas direncanakan akan digunakan untuk pameran, dengan harapan dapat menarik pengunjung dan penduduk lokal sebagai pusat sosial di mana pemandangan kota dan teluk yang menakjubkan dapat dilihat di sekelilingnya. Ini adalah desain yang diharapkan sesuai dengan kota yang sedang berkembang.

Ini bukan proyek futuristik pertama yang diusulkan di Shenzhen. Namun, sehebat kelihatannya, masih belum jelas apakah konstruksi tersebut benar-benar akan disetujui atau tidak.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement