Senin 19 Jul 2021 04:18 WIB

Denso Kembangkan Sistem Daur Ulang CO2

CO2 yang dihasilkan dari proses produksi bisa dikonversi menjadi bahan bakar.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
CO2. Ilustrasi
Foto: Google
CO2. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARIYA -- Denso merupakan salah satu produsen komponen otomotif terbesar di dunia. Pabrikan asal Jepang itu pun menghasilkan polusi karbon dioksida atau CO2 yang cukup besar dari seluruh proses produksi yang dilakukan.

Hal ini pun mendorong Denso untuk mencari cara dalam menekan emisi CO2. Dikutip dari Asahi pada Ahad (18/7), salah satu cara yang dilakukan Denso adalah dengan mengembangkan perangkat daur ulang CO2.

Baca Juga

Lewat sistem yang dikembangkan ini, maka CO2 yang dihasilkan dari proses produksi komponen bisa dikonversi menjadi bahan bakar. Dengan begitu, Denso berharap bisa mewujudkan cita-citanya untuk menjadi carbon-free manufacturing industry.

Proses daur ulang ini dilakukan dengan melakukan kombinasi antara CO2 dan hidrogen. Proses ini pun kemudian menghasilkan metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Senior Executive Officer Denso, Yukihiro Shinohara mengatakan, pengembangan ini merupakan strategi Denso dalam menjadikan Denso sebagai carbon-neutral factory system. "Teknik yang kami kembangkan ini disebut dengan CO2 circulation technique," kata Yukihiro Shinohara.

Perangkat sirkulasi ini memiliki dimensi yang cukup besar yakni 8 x 12 x 4 meter. Selanjutnya Denso akan mencoba menghadirkan perangkat sirkulasi dalam dimensi yang lebi ringkas sehingga pemasanganya akan lebih mudah.

Setelah sukses menerapkan perangkat ini pada fasilitas produksi, Denso juga tertarik untuk mengembangkan perangkat serupa yang dapat diterapkan pada skala rumah tangga.

Artinya, perangkat itu nantinya didesain untuk dapat mengumpulkan CO2 yang ada di udara bebas. "Dengan mengembangkan teknologi ini sedini mungkin, kami akan membantu masyarakat untuk dapat hidup dengan cara yang lebih bersih dan nyaman,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement