REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Smoothie seringkali dianggap sebagai sajian yang menyehatkan tubuh. Padahal, penggunaan bahan yang kurang tepat seperti gula tambahan berlebih dapat membuat smoothie menjadi kurang baik bagi tubuh.
Ahli gizi klinis Laura Warren mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membuat smoothie yang sehat. Salah satunya adalah memperhatikan keseimbangan komposisi bahan-bahan yang digunakan.
Warren menganjurkan agar sumber lemak yang sehat dan berkualitas ditambahkan ke dalam sajian smoothie. Penambahan sumber lemak ini berfungsi untuk meningkatkan metabolisme, menyeimbangkan kadar gula darah, dan membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.
Ada cukup banyak opsi sumber lemak sehat dan berkualitas yang bisa menjadi campuran smoothie. Beberapa contohnya adalah alpukat, yogurt kelapa, selai kacang, dan santan.
Selain itu, Warren juga menganjurkan agar smoothie dibuat dengan bahan dasar buah dan sayur yang kaya gizi. Untuk sayur, Warren merekomendasikan sayuran berdaun hijau.
"(Sayuran berdaun hijau) merupakan sumber nutrisi yang unggul, termasuk folat, zinc, kalsium, zat besi, magnesium, vitamin C, dan serat," jelas Warren, seperti dilansir News Hub, Selasa (27/7).
Untuk buah, salah satu yang direkomendasikan Warren adalah buah-buahan beri. Buah-buahan ini diketahui kaya akan antioksidan, flavonoid, serat, dan polifenol yang merupakan mikornutrien-mikronutrien yang dapat menurunkan inflamasi.
"Juga, buah-buahan beri menambah warna cerah dan rasa manis yang lembut ketika dipadukan dengan bahan-bahan smoothie lain," ujar Warren.
Kunci terpenting dalam diet yang sehat menurut Warren adalah mengonsumsi berbagai jenis makanan. Akan lebih baik bila makanan yang ditumbuhkan secara lokal.
Kunci penting lainnya adalah bagaimana seseorang bersantap. Menurut Warren, diri seseorang bukan ditentukan berdasarkan apa yang mereka makan, tapi apa yang tubuh mereka serap.
Agar tubuh bisa menyerap banyak nutrisi dari makanan, Warren menyarankan agar orang-orang bersantap ketika lapar, bukan ketika bosan atau sedang emosional. Makan juga perlu dilakukan dalam kondisi tenang.
"Sistem saraf parasimpatik perlu dalam keadaan benar-benar aktif sehingga nutrien bisa diekstraksi," jelas Warren.
Warren juga menganjurkan agar kegiatan makan dan minum dilakukan dalam kondisi mindful. Pastikan diri sendiri berada dalam situasi yang rileks dan idealnya dalam keadaan duduk.
"Ambil dan hembuskan napas perlahan dari hidung dan luangkan waktu sejenak untuk bersyukur akan sajian sebelum Anda minum atau makan," ujar Warren.