REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple Inc mengatakan krisis semikonduktor akan berdampak untuk produksi iPhone, pertumbuhan pendapatan mereka diperkirakan akan melambat. "Kami mengalami kekurangan, permintaan sangat bagus dan di luar ekspektasi kami. Sulit untuk bagi kami mendapatkan set lengkap bagian-bagian tersebut dalam tenggat waktu," kata CEO Tim Cook saat pertemuan dengan investor, dikutip dari Reuters, Rabu (28/7).
Krisis semikonduktor semula menyerang Mac dan iPad, kini mulai meluas ke iPhone. Semikonduktor yang terdampak merupakan chip lama. Namun, masih dibutuhkan untuk suku cadang pendukung iPhone.
Para petinggi Apple menyatakan dampak krisis semikonduktor tidak separah yang diperkirakan pada kuartal ketiga. Namun, akan memburuk pada kuartal keempat hingga berpengaruh ke produksi iPhone.
Cook menyatakan pada kuartal sebelumnya, kekurangan pasokan semikonduktor bisa berdampak pada penjualan sekitar 3-4 miliar dolar Amerika Serikat. Dampak krisis terhadap pendapatan total Apple pada kuartal ketiga, menurut Cook, lebih rendah dari prediksi mereka.
Penjualan dan keuntungan Apple pada kuartal ketiga melampaui prediksi analis karena iPhone premium versi 5G laris dan banyak konsumen yang mendaftar layanan berlangganan. Penjualan iPhone mencapai 81,43 miliar dolar AS, melebihi ekspektasi analis sebesar 73,30 miliar dolar AS, menurut data dari Refinitif. Sementara keuntungan perusahaan 21,74 miliar dolar, atau 1,3 dolar per saham, di atas perkiraan 1,01 dolar per saham.