REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM-PI) Universitas Hasanuddin menghasilkan inovasi baru yakni Integrated Smart Hibrid Trap untuk menekan laju populasi dan serangan hama pada tanaman padi. Alat tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Dusun Pattene, Desa Minabaji, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros.
Asman, S.P., M.P., selaku dosen pembimbing menjelaskan inovasi mahasiswa Unhas tersebut menggunakan Photovoltaic (PV) sebagai sumber listrik utama. Dengan demikian, alat yang digunakan sangat ekonomis dan ramah lingkungan.
"Semoga alat ini bisa bermanfaat dan membantu petani dalam mereduksi serangan hama utama pada tanaman padi. Sehingga, produktivitas lahan tetap terjaga dan tidak terjadi kehilangan hasil panen karena hama. Dengan demikian, ketahanan pangan tetap terjaga terutama untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat," kata Asman, dalam keterangannya, Kamis (29/7).
Alat ini bekerja secara otomatis. Selain itu, terdapat indikator portabel menggunakan radio frekuensi untuk penggunaan yang lebih efektif dan efisien bagi petani dalam memonitoring hama.
Inovasi tersebut hadir setelah observasi yang dilakukan tim PKM-PI Unhas yang melihat masih sangat tingginya serangan hama pada tanaman padi. Hal tersebut menyebabkan kehilangan hasil panen dan masih tingginya penggunaan pestisida kimia sintetik dalam mengendalikan hama.
Hama-hama utama padi yang menjadi target alat Integrated Smart Hibrid Trap ini diantaranya penggerek batang padi, wereng hijau dan wereng coklat. Selain itu, turut juga dikembangkan alat perangkap hama tikus sawah.