Ahad 01 Aug 2021 09:23 WIB

Psikolog: Berpikir Berlebihan Bisa Picu Stres

Berpikir berlebihan juga membuat seseorang sulit tidur.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Berpikir berlebihan juga membuat seseorang sulit tidur.
Foto: Pixabay
Berpikir berlebihan juga membuat seseorang sulit tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terlalu banyak pikiran atau berpikir berlebihan membuat sulit tidur. Sederhananya, berpikir berlebihan sangat menyita waktu dan perhatian. Kebiasaan ini disebut tidak baik bagi kondisi kesehatan.

Konsultan psikolog dan salah satu pendiri klinik psikologi virtual, Dr Elena Touroni mengatakan, bagi banyak orang, ini adalah situasi sosial, dimana berpikir berlebihan dapat menyusup ke dalam aspek kehidupan. Seringkali, terlalu banyak berpikir biasanya didominasi hal-hal yang bahkan belum terjadi.

Baca Juga

"Banyak orang mulai berpikir berlebihan terhadap sesuatu yang belum terjadi, mereka beralasan ‘mempersiapkan’ suatu situasi,” kata Touroni, dilansir dari Eatthis, Ahad (1/8).

Meskipun hal ini dapat membantu, kata dia, namun saat persiapan ini menjadi obsesif, fase berpikir berlebihan justru tidak membantu. Hal ini bisa terjadi tanpa adanya rangsangan atau gangguan lain.

“Ketika pikiran kita menganggur, kemungkinan besar kita akan terobsesi dengan topik yang tidak akan kita pertimbangkan jika kita melakukan sesuatu yang menarik,” tambahnya.  

Seorang psikolog, Niels Eék mengatakan, biasanya orang sering memikirkan hal-hal kencil yang tidak penting hingga menyebabkan stres. Umumnya, berpikir berlebihan dilakukan pada malam hari.

"Jiika Anda mendapati bahwa Anda sering terpaku pada hal-hal kecil dan tidak penting dalam  hidup Anda, yang mengarah pada perasaan stres dan kecemasan yang meningkat, mungkin inilah saatnya untuk mundur dan menilai kembali apa yang menyebabkan Anda menganalisis secara berlebihan," kata dia. 

"Semakin besar dan buruk perasaan Anda, seringkali membuat kita menjadi tidak bisa mengerjakan banyak hal, bahkan kita tidak dapat bertindak dengan cara untuk melewati mereka," katanya.

Niels menyarankan agar tidak berpikir berlebihan terhadap sesuatu. Sebab, hal itu tidak akan menyelesaikan masalah. 

Terlalu banyak berpikir sering kali membuat seseorang hanya berputar-putar dalam berpikir. Bahkan, seseoranf tidak dapat mengambil tindakan apa pun. Tentu saja hal ini berdampak negatif pada kesejahteraan dan kesehatan mental seseorang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement