Senin 09 Aug 2021 04:28 WIB

Pertumbuhan Ekonomi tak Sekadar Angka

Tren pertumbuhan positif bukan berarti ekonomi Indonesia secara riil sudah bagus.

Red: Joko Sadewo
Sejumlah pekerja PT. Panggung Jaya Indah Textile yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) melakukan unjuk rasa di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (22/9/2020). Aksi yang diikuti oleh sekitar 500 pekerja itu menuntut keadilan atas ratusan pekerja yang di Putus Hubungan Kerja (PHK) saat pandemi COVID-19 yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah pekerja PT. Panggung Jaya Indah Textile yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) melakukan unjuk rasa di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (22/9/2020). Aksi yang diikuti oleh sekitar 500 pekerja itu menuntut keadilan atas ratusan pekerja yang di Putus Hubungan Kerja (PHK) saat pandemi COVID-19 yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Oleh : Teguh Firmansyah, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali memasuki zona positif setelah tiga kuartal terdahulu minus secara berturut-turut. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal kedua 2021 mencapai 7,07 persen (year on year).

Capaian ini merupakan sinyal baik bahwa ekonomi sudah bergerak. Hal itu terlihat dari membaiknya sektor konsumsi rumah tangga, kinerja ekspor, investasi, maupun dari belanja pemerintah.

Konsumsi rumah tangga positif 5,39 persen menunjukkan bahwa perputaran uang di akar rumput sudah lebih baik. Mobilitas masyarakat juga terlihat sudah mengalami peningkatan.

Kemudian belanja pemerintah 8,06 persen memperlihatkan beragam insentif terus dikucurkan untuk menggerakkan ekonomi. Selanjutnya, ekspor dan impor yang mampu tembus 30 persen menunjukkan bahwa Indonesia bisa mengambil peluang dari negara-negara lain yang sudah mulai bergerak pulih seperti China dan AS.