Rabu 18 Aug 2021 14:23 WIB

Arkeolog Temukan Kerangka di Kota Kuno Pompeii

Kota Pompeii hancur akibat Gunung Vesuvius yang meletus pada 79 Masehi.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebuah prasasti peringatan dengan nama Marcus Venerius Secundio mengacu pada pertunjukan teater di Pompeii dalam bahasa Yunani.
Foto: Parco Archeologico Pompei/Handout via REUTERS
Sebuah prasasti peringatan dengan nama Marcus Venerius Secundio mengacu pada pertunjukan teater di Pompeii dalam bahasa Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Para arkeolog telah menemukan kerangka dalam kondisi terawat dengan baik di sebuah situs pemakaman di Pompeii, Italia. Ini memberikan petujuk baru mengenai upacara pemakaman dan akitivitas budaya di kota kuno Romawi tersebut. 

Kerangka diidentifikasi sebagai pria yang diperkirakan berusia 60 tahun. Arkeolog menemukan ini di sebuah makam yang berasal dari dekade terakhir di Pompeii, sebelum kota ini hancur akibat Gunung Vesuvius yang meletus pada 79 Masehi (M). 

Baca Juga

Sebuah prasasti peringatan dengan nama pria Marcus Venerius Secundio mengacu pada pertunjukan teater di Pompeii dalam bahasa Yunani. Ini pertama kalinya para arkeolog menemukan bukti langsung dari drama yang dilakukan di sana dalam bahasa Yunani dan juga dalam bahasa Latin.

“Pertunjukan dalam bahasa Yunani yang diselenggarakan adalah bukti dari iklim budaya yang hidup dan terbuka yang menjadi ciri Pompeii kuno,” ujar Gabriel Zuchtriegel, direktur Taman Arkeologi Pompeii.

Dalam pernyataan lebih lanjut, Pompeii Archaeological Park mengatakan bahwa kerangka yang baru ditemukan adalah salah satu yang terbaik pernah ditemukan di situs kota Romawi kuno tersebut. Ini menunjukkan tanda-tanda mumifikasi parsial, dengan rambut dan telinga masih terlihat di tengkorak. Dua guci yang digunakan untuk menyimpan abu kremasi juga ditemukan di area makam.

Orang dewasa biasanya dikremasi di kota pada saat itu, sehingga pemakaman Marcus Venerius dinilai sangat tidak biasa. Para arkeolog sedang menyelidiki apakah pria itu mungkin telah dibalsem sebelum dimakamkan. 

Tekstil tertentu diketahui telah digunakan dalam pembalseman dan para arkeolog telah menemukan potongan-potongan kain di situs tersebut. Nama Marcus Venerius muncul di arsip kota lain dan mengidentifikasi ia sebagai budak publik, sekaligus penjaga Kuil Venus.

Venerius kemudian dibebaskan dan makamnya yang mengesankan menunjukkan bahwa ia telah mencapai status sosial dan ekonomi tertentu sebelum kematiannya. Situs pemakaman saat ini tidak dapat diakses oleh pengunjung dan terletak di luar batas kota. 

Pihak berwenang mengatakan sedang mencari cara untuk membuka area di kota kuno tersebut untuk umum. Pompeii terletak 23 kilometer tenggara Napoli yang pernah menjadi rumah bagi sekitar 13.000 orang ketika letusan gunung berapi menguburnya di bawah abu, kerikil batu apung dan debu, membekuka seluruh isi di wilayah itu.

Pompeii tidak ditemukan sampai abad ke-16 dan penggalian terorganisir dimulai pada sekitar 1750. Sebuah ledakan aktivitas arkeologi baru-baru ini, yang bertujuan untuk menghentikan pembusukan dan pengabaian selama bertahun-tahun, telah memungkinkan para sarjana untuk mengungkap area yang sebelumnya tetap terkubur di bawah puing-puing vulkanik.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement