REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alam semesta menyimpan beruta misteri. Di antara benda-benda langit di alam semesta ini ada asteroid unik 3200 Phaethon. Asteroid ini memiliki struktur yang tidak biasa dibandingkan dengan asteroid khas. Saat melewati wilayah terpanas orbitnya, 3200 Phaethon menunjukkan reaksi aneh.
Dilansir The Science Times pada Kamis (19/8), komet melarutkan es ketika mencapai ruang yang lebih dekat dengan matahari. Saat mendekati bintang besar, komet menghasilkan jejaknya sendiri yang terdiri dari gas. Asteroid tidak memiliki fitur ini. Asteroid memiliki reaksi hampa ketika berada pada kondisi yang sama dengan komet, karena memiliki komposisi kimia yang berbeda. Namun, hal berbeda terjadi pada 3200 Phaenthon saat melintasi matahari.
3200 Phaethon Dekat Matahari
Sebagai asteroid, 3200 Phaethon memanifestasikan ciri-ciri yang terlihat dari komet saat mendekati matahari. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, penyebab di balik aktivitas aneh Phaethon dijelaskan oleh para ahli.
Phaethon menunjukkan aktivitas mirip komet ketika pertama kali ditemukan. Aktivitasnya biasanya meningkat ketika melayang di dekat daerah terpanas orbitnya, ketika Phaethon paling dekat dengan matahari. Namun, meski Phaethon dapat menunjukkan ekornya seperti asteroid lainnya, seharusnya sudah lama hilang karena usia.
3200 Phaethon memiliki ukuran asteroid rata-rata, dengan skala hingga enam kilometer. Phaethon memiliki kemampuan lebih dekat ke matahari dibandingkan dengan steroid lainnya, dengan setengah jarak planet Merkurius dari matahari.
Laman IFL Science melaporkan bahwa ketika Phaethon mencapai jarak puncaknya, suhu asteroid naik hingga 750 derajat Celsius. Ketika Phaethon mencapai panas ini, konsekuensi terjadi, seperti hujan meteor. Di antara efek nyata dari ekstremitas Phaethon adalah Geminids, hujan meteor terlihat dari Bumi.