Senin 23 Aug 2021 07:09 WIB

Kenali Short Sleeper, Sindrom yang Diidap Barack Obama

Apa yang menyebabkan orang mengalami sindrom short sleeper?

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Mantan Presiden AS Barack Obama merupakan salah satu tokoh yang mengalami sindrom short sleeper.
Foto: AP/Matt Slocum
Mantan Presiden AS Barack Obama merupakan salah satu tokoh yang mengalami sindrom short sleeper.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang dengan sindrom short sleeper hanya tidur empat sampai enam jam per malam. Pengidapnya tetap merasa cukup istirahat dan waspada sepanjang hari.

Kondisi langka ini memengaruhi sekitar satu persen dari populasi. Ada sejumlah orang terkenal yang mengaku memiliki sindrom itu, termasuk Barack Obama, Martha Stewart, dan pencipta Twitter Jack Dorsey.

Baca Juga

Pakar tidur mungkin menyebut seseorang dengan sindrom short sleeper sebagai habitual short sleeper (HSS) dan natural short sleeper (NSS)," kata profesor di departemen psikologi di University of Utah, yang telah mempelajari tidur pendek, Paula G. Williams, dilansir Insider, Ahad (22/8).

Walaupun sekitar 30 persen orang Amerika melaporkan insiden tidur pendek secara teratur, nyatanya banyak yang tidak mengalami sindom itu dari sudut pandang klinis, karena mereka tidak merasa cukup istirahat pada hari berikutnya. Gejala utama sindrom short sleeper adalah secara konsisten tidur enam jam atau kurang dan merasa berfungsi penuh keesokan harinya.

Dari penelitiannya, Williams telah menemukan ciri-ciri lain yang cenderung konsisten di antara kebanyakan orang yang tidur pendek. Williams mengatakan, mereka yang tidak melaporkan disfungsi siang hari terkait dengan tidur pendek dan dicirikan oleh hipomania, impulsif, dan dorongan penghargaan tinggi akan memenuhi kriteria tidur pendek.

"Mereka cenderung terlibat dalam aktivitas yang merangsang yang memungkinkan mereka mengatasi kantuk," ujar dia.

Williams mengatakan, sindrom tidur pendek jauh berbeda dari kondisi seperti insomnia. Misalnya, penderita insomnia akan ditandai dengan kecemasan yang lebih tinggi.

"Orang-orang (insomnia) ini biasanya melaporkan kelelahan, non-restorasi, dan ketidakpuasan dengan tidur pendek mereka," kata dia.

Baca juga : JTBC: Takut Taliban, Penggemar Sembunyikan Album BTS

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement