REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa IPB University menyelenggarakan program pelatihan bernama 'Create Idea and Talent' (Cinta). Cinta adalah program pelatihan yang dilaksanakan sekumpulan mahasiswa IPB dalam rangka mengikuti kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat.
Tim tersebut terdiri dari empat mahasiswa dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB, yaitu Etrin Herabadi Sunjaya, Penza Lindiani, Hizbullah Arkaan, Abdur Rohman Awwab, dan satu mahasiswa dari Fakultas Ekologi Manusia IPB yaitu Woro Dwi Kusumaningrum.
Ketua tim, Etrin Herabadi Sunjaya menyampaikan, program tersebut berawal dari keresahan para mahasiswa terhadap angka pengangguran di Indonesia. Khususnya, lulusan SMK yang semakin meningkat dan juga limbah organik yang tinggi di Indonesia.
"Mengikuti anjuran pemerintah, agenda dari program Cinta dilaksanakan secara blended learning, yaitu luring dan daring dengan protokol kesehatan yang ketat pada bulan Juni-September 2021. Program Cinta terdiri dari empat pelatihan besar," kata Etrin dalam keterangan tertulis, Ahad (22/8).
Pertama, pelatihan karya cipta tangan yang berfokus pada bagaimana limbah alam dan hasil hutan bukan kayu. Seperti buah pinus, agar dapat dimanfaatkan menjadi sebuah karya cipta tangan baik hiasan dinding maupun barang bermanfaat.
Kedua, pelatihan minyak atsiri dari kulit jeruk yang menghasilkan sebuah minyak esensial yang harum dan segar. Ketiga, pelatihan pembuatan eco-enzyme dengan mengolah limbah kulit lemon dan berbagai limbah buah menjadi cairan serbaguna, mulai dari campuran untuk sabun cuci, pupuk, dan lainnya.
Mitra dari pelatihan CINTA Program ini adalah SMKN 1 Cibadak di Sukabumi. Program ini sangat sesuai dengan kondisi sekolah yang kemungkinan juga dialami seluruh lembaga di Indonesia, yaitu terkait pengolahan sampah. Dalam praktik, limbah yang sering digunakan adalah kulit lemon california.
Dipilihnya kulit lemon karena SMK Negeri 1 Cibadak memproduksi sari buah lemon secara mandiri yang sudah dipasarkan di tingkat nasional, dan hebatnya lemon-lemon tersebut juga hasil budidaya di lahan sekolah. Kulit buah lemon yang merupakan limbah disuling menjadi minyak atsiri, dan kemudian kulit sisanya bersama dengan limbah sayur dan buah lainnya dimanfaatkan untuk pembuatan eco-enzyme yang multiguna.
Melalui program ini, diharapkan setelah lulus, siswa/siswi tidak hanya berfokus untuk mencari kerja saja, melainkan dapat berwirausaha sendiri dengan menjual produk limbah alam tersebut. Program ini mendapat sambutan yang baik dari kepala sekolah, guru, maupun siswa yang ikut berpartisipasi pada setiap kegiatan.
Kepala SMKN 1 Cibadak, Juanda, menuturkan, inovasi dan kreativitas mahasiswa menjadi gambaran kemajuan masa depan bangsa. "Kami selaku mitra PKM-PM dari mahasiswa IPB ini mengapresiasi yang sangat tinggi, karena telah memberikan aksi secara langsung dalam meningkatkan semangat belajar siswa," kata dia.
Sabrina, salah satu siswa SMK yang aktif mengikuti pelatihan mengatakan, setelah mengikuti program tersebut, pengetahuan dan keterampilannya dalam mengolah limbah khususnya limbah alam bertambah. Begitu pula kesadaran untuk bijak dalam menangani limbah semakin tinggi.