REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Kebakaran mobil adalah salah satu kejadian yang perlu dihindari. Mengingat, jika hal ini terjadi, biasanya api dengan cepat membuat mobil hangus terbakar dan tak bisa lagi digunakan.
Dikutip dari Drive pada Selasa (24/8), potensi soal kebakaran mobil pun jadi perhatian Tesla. Oleh karena itu, pabrikan Amerika tersebut membahas soal keamanan produknya lewat Tesla’s 2020 Impact Report.
Dalam laporan itu, disebut bahwa produk Tesla memiliki kemungkinan terbakar yang lebih kecil dibandingkan dengan mobil dengan mesin konvensional.
Hal ini dapat terjadi karena Tesla telah melakukan beragam langkah antisipasi mulai dari aspek bahan kimia pada baterai, struktur sel, struktur paket baterai dan keamanan pasif kendaraan untuk menekan risiko kebakaran hingga mendekati nol. Selain itu, Tesla juga memberikan informasi rinci kepada konsumen soal cara mengihindari kebakaran dan cara penanganan kebakaran dengan aman.
Oleh karena itu, Tesla mengklaim produknya 11 kali lebih kecil mengalami kemungkinan terbakar. Hal ini disimpulkan berdasar catatan kebakaran Tesla dari 2012 hingga 2020.
Sepanjang periode itu, Tesla menyebut hanya ada satu kebakaran saja untuk tiap 320 juta kilometer perjalanan. Sedangkan kendaraan dengan mesin konvensional mengalami satu kasus kebakaran tiap 30 juta kilometer perjalanan.
Kebakaran pada kendaraan listrik perlu jadi perhatian bagi Tesla mengingat api yang dihasilkan dari kendaraan listrik lebih sulit dipadamkan. Tahun lalu, sebuah laporan menyebutkan bahwa pemadaman kebakaran pada kendaraan listrik membutuhkan air sebanyak 150 ribu liter air.
Di satu sisi, kebakaran pada kendaraan bermesin konvensional hanya membutuhkan 1.000 liter air untuk aksi pemadaman api.