Kemenperin dan DPR Dukung Pengembangan Industri Sel Surya

Industri sel surya mewujudkan Indonesia menjadi negara mandiri dan berdaulat energi

Jumat , 10 Sep 2021, 21:19 WIB
PT Len Industri (Persero) melalui anak usahanya, PT Surya Energi  Indotama (SEI) menjajaki bisnis retail solar PV rooftop atau dikenal  sebagai sistem panel surya atap. Dokumentasi PT Len Industri
Foto: Republika/Adinda Pryanka
PT Len Industri (Persero) melalui anak usahanya, PT Surya Energi Indotama (SEI) menjajaki bisnis retail solar PV rooftop atau dikenal sebagai sistem panel surya atap. Dokumentasi PT Len Industri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan struktur manufaktur di dalam negeri agar bisa lebih berdaya saing global, termasuk pada industri teknologi berbasis elektronika, seperti PT Len Industri. Salah satu upayanya yakni memacu PT Len Industri konsisten mengembangkan ekosistem industri elektronika, termasuk peningkatan kapasitas produksi sel dan modul surya guna mendukung bauran energi nasional.

“Kami mendorong PT LEN industri terus melakukan pendalaman struktur industri hingga ke bagian hilir. Khususnya dalam membuat sel surya dengan mengolah bahan baku pasir silika,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier Kemenperin saat melakukan kunjungan kerja bersama Komisi VII DPR RI di PT LEN Industri, Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/9).

Baca Juga

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menyampaikan, pihaknya mengapresiasi PT Len Industri yang telah melakukan sejumlah peningkatan kemampuan manufaktur dalam pengembangan panel surya. Upaya ini dapat mewujudkan Indonesia menjadi negara yang mandiri dan berdaulat dalam hal energi.

“Selain itu, kami juga fokus agar produk sel surya dari PT LEN dapat digunakan di proyek-proyek maupun infrastruktur pemerintah, seperti proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Floating waduk Cirata 14MW, maupun pada proyek energi lainnya,” kata Eddy. PT Len Industri saat ini bergerak sebagai integrator di bidang industri elektronika dan telematika yang digunakan dalam sistem elektronika pertahanan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan navigasi, energi terbarukan dan sistem daya, serta transportasi dan industri.