REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Helikopter Mars milik Badan Antariksa Amerika (NASA) Ingenuity mengalami anomali. Sebelumnya Ingenuity dijadwalkan melakukan penerbangan ke-14 pada 18 September. Penerbangan itu akan menunjukkan kemampuan helikopter kecil tersebut untuk terbang dengan kecepatan rotor yang sedikit lebih tinggi- 2.700 putaran per menit (RPM) daripada 2.537 RPM biasa.
Dilansir dari Space, Kamis (30/9), Wakil Kepala Operasi Ingenuity di Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan Jaakko Karras menulis tim misi membuat penyesuaian ini untuk menghadapi atmosfer Mars, yang sedikit menipis karena perubahan musim di lantai Kawah Jazero.
Ingenuity melakukan tes rotasi kecepatan tinggi pada 15 September, memutar bilahnya pada 2.800 RPM untuk istirahat sementara tetap di tanah. Semuanya berjalan dengan baik, membuka jalan bagi penerbangan 18 September. Namun helikopter seberat 1,8 kilogram tersebut tidak lepas landas pada hari itu.
“Inilah yang terjadi: Ingenuity mendeteksi anomali di dua motor servo kontrol penerbangan kecil elama checkout pra -penerbangan otomatis dan melakukan persis apa yang seharusnya dilakukan: Ini membatalkan penerbangan,” kata Karras.
Ingenuity memiliki enam servo, tiga untuk masing-masing dari dua rotornya. Motor kecil menyesuaikan nada rotor, memungkinkan helikopter untuk mengontrol orientasi dan posisinya selama penerbangan.
“Motor servo jauh lebih kecil daripada motor yang memutar rotor, tetapi mereka melakukan banyak pekerjaan dan sangat penting untuk penerbangan yang stabil dan terkontrol,” tulis Karras.
Dinamika orbital akan membuat Ingenuity tidak bisa terbang setidaknya selama beberapa pekan lagi. Mars sekarang mengalami fenomena konjungsi surya, yang berarti berada di sisi lain matahari dari Bumi. Matahari dapat merusak dan mengganggu komunikasi yang dikirim antara dua planet. Alhasil, NASA telah berhenti mengirim perintah ke Ingenuity dan robot Mars lainnya, termasuk rover Perseverance.
“Ingenuity tidak akan sepenuhnya menganggur selama waktu ini, namun Ingenuity dan perseverance akan dikonfigurasi untuk menjaga satu sama lain dengan berkomunikasi kira-kira sepekan sekali, dengan Ingenuity mengirimkan informasi kesehatan sistem dasar ke base station di Perseverance. Kami akan menerima data ini di Bumi begitu kami keluar dari konjungsi, dan akan mempelajari bagaimana kinerja Ingenuity selama periode ketidakaktifan relatif yang diperpanjang di Mars,” tulis Karras.