Jumat 15 Oct 2021 06:35 WIB

9 Perubahan Bentuk Feses yang Perlu Diwaspadai

Bentuk kotoran bisa beragam.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Toilet. Perubahan bentuk dan ukuran feses bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Foto:

Berlendir

Kotoran yang disertai lendir sering kali disebabkan oleh inflamasi pada usus. Masalah ini kerap terjadi pada kasus penyakit peradangan usus seperti Crohn's atau kolitis ulseratif. Jangan abaikan bila kotoran berlendir disertai dengan darah atau sakit pada perut.

Keras atau sembelit

Kotoran yang keras atau frekuensi BAB yag jarang dapat mengindikasikan sembelit. Sembelit umumnya disebabkan oleh kurangnya serat pada pola makan sehari-hari atau kurang asupan cairan. Sembelit juga bisa diakibatkan oleh konsumsi obat tertentu, sumbatan di usus, atau dalam kasus yang lebih jarang akibat kanker usus.

Lembek, berair, atau frekuensi sering

Kotoran yang lembek perlu dikhwatirkan bila disertai dengan diare yang berlangsung lebih dari dua pekan, atau bila disertai dengan perdarahan, penurunan berat badan, atau gejala-gejala yang membuat sulit tidur malam.

Diare yang tak dipicu oleh infeksi, kemungkinan disebabkan oleh intolernasi laktosa, sindrom iritasi usus, sindrom peradangan usus, atau penyakit celiac. Tes darah, tes feses, atau kolonoskopi dapat membantu dokter mengetahui penyebab terjadinya diare berkepanjangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement