Ahad 17 Oct 2021 17:42 WIB

Risiko Diabetes pada Ibu Hamil Meningkat Selama Pandemi

Risiko hipertensi pada ibu hamil juga meningkat selama pandemi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Pandemi Covid-19 tampak memberikan efek tidak langsung terhadap ibu hamil.
Foto: Pixabay
Pandemi Covid-19 tampak memberikan efek tidak langsung terhadap ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tampak memberikan efek tidak langsung terhadap ibu hamil. Menurut studi terbaru, pandemi Covid-19 berkaitan dengan peningkatan kasus diabetes gestasional dan preeklampsia yang signifikan.

Studi yang dimuat dalam JAMA Network Open ini melibatkan data dari 172.095 kehamilan sebelum pandemi dan 152.903 kehamilan selama pandemi Covid-19. Periode sebelum pandemi terhitung sejak 1 Januari 2019 sampai 31 Desember 2019, sedangkan periode pandemi terhitung sejak 1 Maret 2020 sampai 31 Desember 2020.

Baca Juga

Hasil studi menunjukkan adanya beberapa masalah pada ibu hamil yang mengalami peningkatan di masa pandemi Covid-19. Salah satunya adalah diabetes gestasional atau diabetes yang terjadi pada saat kehamilan.

Pada masa sebelum pandemi, kasus diabetes gestasional adalah 88 kasus per 1.000 kelahiran. Sedangkan di masa pandemi, kasus diabetes gestasional meningkat jadi 98,9 kasus per 1.000 kelahiran. Dengan kata lain, terjadi peningkatan sebesar 12 persen.

Kasus hipertensi gestasional juga mengalami peningkatan sebanyak enam persen, dari 88,2 kasus per 1.000 kelahiran menjadi 88 kasus per 1.000 kelahiran. Sebagai tambahan, tingkat komplikasi kehamilan preeklamsia turut meningkat sebesar empat persen, dari 64,7 kasus per 1.000 kelahiran menjadi 67,3 kasus per 1.000 kelahiran.

Peneliti juga menemukan adanya peningkatan kasus kehalihan mati atau stillbirth di masa pandemi, dari 8,9 kasus per 1.000 kelahiran sebelum pandemi menjadi 9,3 kasus per 1.000 kelahiran di masa pandemi. Akan tetapi, peneliti menilai peningkatan kasus ini tak begitu signifikan sehingga dapat diabaikan.

"Periode pandemi tidak berkaitan dengan perubahan risiko stillbirth," jelas tim peneliti dari Boston University School of Public Health, Brown University School of Public Health, dan OptumLabs, seperti dilansir Mail Online, Ahad (17/10).

Tim peneliti mengungkapkan bahwa studi tersebut merupakan studi paling besar dan paling komprehensif saat ini mengenai dampak buruk pandemi Covid-19 pada kehamilan. Studi ini memberikan bukti baru mengenai adanya hubungan antara pandemi dengan risiko komplikasi dalam kehamilan yang jarang terdokumentasikan,

"Termasuk hipertensi gestasional, pertumbuhan janin yang buruk, dan preeklamsia," jelas tim peneliti.

Studi lain juga telah menyoroti dampak buruk Covid-19 terhadap ibu hamil. Studi dari University of Washington menunjukkan bahwa ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko 3,5 kali lebih besar untuk dirawat di rumah sakit dengan komplikasi. Mereka juga memiliki risiko hampir 14 kali lebih besar untuk mengalami kematian dibandingkan dengan generasi muda Amerika.

Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 juga memiliki kemungkinan lebih besar mengalami komplikasi. Pada kelompok ini, risiko preeklamsia meningkat sebesar 76 persen dan kelahiran prematur sebesar 59 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement