Ahad 24 Oct 2021 06:39 WIB

Ahli: Daun Sirsak dan Keladi Tikus Bisa Tingkatkan Imun

Daun sirsak termasuk tanaman yang populer dijadikan obat herbal tradisional.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Daun dan buah sirsak
Foto: dokterkamu.com
Daun dan buah sirsak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama pandemi Covid-19, tanaman herbal penguat imunitas kian dilirik oleh masyarakat. Daun sirsak termasuk tanaman yang populer dijadikan obat herbal tradisional.

Dokter spesialis penyakit dalam dr Jeffri Aloys Gunawan menjelaskan, daun sirsak (Annona muricata) berpotensi sebagai imunostimulator. Hal ini terbukti melalui uji praklinik yang menunjukkan kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, dan acetogenin dalam daun sirsak dapat menstimulasi respons imun dengan mengaktifkan makrofag, memicu sekresi interferon gamma, serta meningkatkan ekspresi dan proliferasi sel T helper maupun sel T sitotoksik. 

Baca Juga

Beberapa hasil penelitian bioinformatika (in-silico studies) menunjukkan bahwa kelompok senyawa acetogenin dalam daun sirsak berpotensi sebagai antivirus yang dapat menghambat spike protein dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dan mencegah perlekatan protein virus SARS-CoV-2 pada membran sel manusia. 

Daun sirsak juga telah lama diketahui mempunyai aktivitas sebagai antioksidan, antikanker, dan antiperadangan, antiinfeksi, menstabilkan gula darah, obat batuk pilek, dan radang tenggorokan. Sudah lama secara tradisional daun sirsak ini dipakai di berbagai belahan dunia untuk membantu meredakan nyeri kepala, rematik, dan insomnia. 

"Bukti ilmiah lebih mendalam diharapkan terus dilakukan untuk semakin menguatkan level of evidence dari daun sirsak ini. Saat ini sudah ditemukan beberapa evidence bahwa keladi tikus dan daun sirsak bermanfaat sebagai antiradang dan membantu dalam pengobatan kanker," jelas dr Jeffry dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/10).

Tak hanya itu, ekstrak keladi tikus juga kerap dijadikan tanaman herbal untuk menyehatkan tubuh. Keladi tikus mengandung senyawa alkaloid, triterpenoid, lignan, flavonoid, tanin, dan sterol. Berdasarkan pengujian secara in vitro, kandungan ini potensial digunakan sebagai antioksidan, antiradang, antimikroba, antikanker (khususnya kanker hati dan darah), dan juga dapat menghilangkan efek buruk kemoterapi. 

Keladi tikus ini juga bersifat sebagai obat batuk sehubungan dengan adanya zat aktif yang diduga dapat mencegah dan meringankan reaksi imunologi berupa alergi. "Sebenarnya sejak dahulu kala, keladi tikus dipakai secara tradisional untuk membantu meredakan batuk, sakit kepala, dan nyeri perut," kata Dr Jeff. 

Di Indonesia, tanaman keladi tikus dan daun sirsak umumnya dikonsumsi dengan cara dikeringkan, lalu direbus dan diminum. Namun kini, ekstrak herbal daun tikus dan daun sirsak secara modern dibuat menjadi suplemen Thyponisix. Ini merupakan produk obat herbal yang telah disetujui oleh Badan POM.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement