REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menonton film rasanya kurang asyik tanpa mencamil popcorn. Makanan yang terbuat dari biji jagung khusus ini juga sangat renyah dan lezat, sehingga tak aneh orang Amerika bisa mengonsumsi 60 miliar paper cup popcorn per tahun. Tetapi apakah memakannya setiap hari baik untuk tubuh?
Popcorn sebenarnya memiliki banyak manfaat. Ini adalah makanan gandum utuh yang dikemas dengan serat dan polifenol, sejenis antioksidan yang dikaitkan dengan peningkatan sirkulasi darah dan kesehatan pencernaan.
Popcorn juga berkalori lebih rendah daripada makanan ringan populer lainnya, seperti keripik kentang. Karenanya konsumsi satu atau dua paper cup popcorn setiap hari tidak menimbulkan risiko kesehatan sehingga Anda tidak perlu merasa bersalah, tetapi ada masalah.
Masalahnya, popcorn biasanya tidak disajikan secara polos. Kecuali jika Anda membuatnya dalam air-popper dan memakannya tanpa bumbu apapun. Biasanya popcorn dimasak dengan mentega dan garam. Jika Anda membelinya di bioskop, Anda mungkin dapat mengandalkan untuk mendapatkan bumbu tambahan.
"Popcorn di bioskop sangat berbeda dari popcorn yang dibuat di rumah. Bahkan popcorn bioskop memiliki kalori yang signifikan dan sangat tinggi garam," kata Maya Vadiveloo, asisten profesor di departemen nutrisi di University of Rhode Island seperti dikutip dari Health Digest, Kamis (4/11).
Apalagi jika Anda mengonsumsi popcorn keju gourmet dan popcorn karamel, yang kandungan kalori dan natriumnya sangat tinggi. Satu porsi popcorn karamel 46 ons di bioskop AMC, misalnya, mengandung 1.340 kalori. Lalu satu paper cup popcorn cheddar dengan ukuran yang sama mengemas 2.070 kalori.
Sementara popcorn microwave bervariasi dalam jumlah kalori, tergantung pada merek dan rasanya. Dalam kebanyakan kasus, bumbu akan mencakup rasa buatan, serta bahan kimia yang berpotensi berbahaya.
Jadi, jika Anda ingin mencamil popcorn yang penuh dengan mentega dan bumbu, semua lemak dan natrium itu akan mengubah popcorn menjadi camilan yang tidak sehat.