Sabtu 20 Nov 2021 10:01 WIB

Prodi Bisnis Digital UNM Siapkan Lulusan yang Profesional

Era digital bukan penghalang bagi mereka yang mau mengikuti perkembangan zaman

Era digital bukan penghalang bagi mereka yang mau mengikuti perkembangan zaman
Foto: Universitas Nusa Mandiri
Era digital bukan penghalang bagi mereka yang mau mengikuti perkembangan zaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program studi (prodi) Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nusa Mandiri (UNM) sukses menggelar Webinar bertema “Profesionalisme Program Studi”. Webinar ini berkolaborasi dengan Nusa Mandiri Startup Center (NSC), menghadirkan nara sumber Siti Nurlela selaku kepala NSC, yang dipandu oleh Widi Astuti. Kegiatan dilaksanakan secara virtual melalui zoom, Rabu (17/11) silam.

Lia Mazia selaku ketua program studi (kaprodi) Bisnis Digital menyampaikan, kegiatan webinar profesionlisme program studi merupakan webinar pertama yang digelar oleh prodi Bisnis Digital. “Adanya webinar ini, berharap besar prodi dapat menampung minat dan bakat mahasiswa dalam bidang bisnis digital dan akan dibentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sebagai wadah mahasiswa prodi Bisnis Digital,” ujarnya dalam sambutan kegiatan.

Sementara itu, Siti Nurlela sebagai nara sumber menjelaskan bagaimana kita perlu mengenal dunia digital dan pemasarannya dengan menggunakan berbagai media yang sedang menjadi trend masa kini. “Media yang dapat digunakan yakni TikTok, Facebook, Instagram, Twitter bahkan profesi Afiliasi yang baru didengar oleh mahasiswa, Youtube, dan Endors. Banyak sekali ide dan gambaran untuk memulai bisnis, era digital bukan menjadi penghalang mereka yang mau belajar dan mengikuti perkembangan zaman,” katanya. 

Bisnis digital, lanjutnya menjelaskan, merupakan salah satu jenis usaha yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menciptakan produk maupun dalam pemasaran produk itu sendiri. “Untuk memulai menekuni bidang bisnis digital, kita harus berani untuk mencoba, kreatif dan inovatif dalam menemukan hal baru yang menjadi trend di masyarakat,” ungkapnya.

Mengapa kita perlu memulai bisnis bidang digital, tanyanya, sebab negara Indonesia perpotensi dan berpeluang dalam bidang ini. Perkembangan bisnis digital di Indonesia kian berkembang dengan cepat.

“Karena itu, ayo generasi muda mulai bergerak dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Kegagalan itu biasa yang luar biasa adalah tekad kuat untuk berani mencoba,” tutupnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement