REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi masih dijuluki sebagai 'pembunuh dalam diam' karena kurangnya gejala yang menyertainya. Penyakit ini entah diturunkan dari keluarga atau muncul karena gaya hidup akan menyulitkan penderitanya.
Dilansir dari Mirror, Sabtu (20/11), kolesterol yang tinggi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan pembuluh darah menebal dan memotong suplai darah ke jantung dan otak. Namun karena penyakit ini cenderung tidak menunjukkan gejala, seringkali orang tidak menyadarinya dan baru tahu saat semuanya terlambat.
Meskipun tanda-tandanya mungkin sulit dikenali, ada beberapa indikasi penyumbatan yang disebabkan oleh kolesterol tinggi. Tanda pertama kolesterol tinggi cenderung menjadi serangan jantung atau stroke, sering kali disebabkan oleh penyumbatan besar di arteri seseorang.
American College of Cardiology Foundation menyarankan agar setiap orang waspada terhadap gejala-gejala seperti nyeri dada, nyeri pada lengan atau rahang, mual, berkeringat, atau sesak napas. Masalah-masalah ini biasanya terjadi ketika suplai darah ke jantung atau otak melambat atau tersumbat, jadi sebaiknya hubungi dokter umum Anda untuk tes kolesterol jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini.
Cara tes kolesterol tinggi
Mengetahui kadar kolesterol tinggi dalam diri sebenarnya bisa melalui tes darah. Untuk orang-orang dengan usia di atas 40 tahun, mungkin dapat menjalani tes selama pemeriksaan kesehatan NHS,
“Umumnya tidak ada tanda-tanda masalah yang terlihat - itulah mengapa sering kali yang terbaik adalah melakukan tes, "kata penyedia layanan kesehatan digital, dr. Rhianna McClymont.
"Dokter Anda dapat mengukur kolesterol menggunakan tes darah dan akan mempertimbangkan usia, jenis kelamin, berat badan, tekanan darah, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga Anda sebelum memutuskan suatu tindakan," tambahnya.