Jumat 24 Dec 2021 07:57 WIB

Varian Omicron Makin Menggila, Ini Masker yang Disarankan Epidemiolog

Tali pengait telinga ikut meningkatkan efektivitas masker dalam mencegah Omicron.

Masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Masker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi dalam American Journal of Infection Control, dan Journal of Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC) menujukkan masker efektif membantu mengurangi penyebaran Covid-19 dan variannya, termasuk Omicron.

Penulis utama studi, Francoise M Blachere, MSc yang juga pakar Biologi Penelitian, dari Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) mengatakan, efektivitas masker sebagai perangkat yang mengendalikan penyebaran infeksi bergantung pada kemampuan bahan masker untuk menyaring aerosol, dan seberapa cocok masker dengan pemakainya.

Baca Juga

Masker, seperti dikutip dari Indian Express, Jumat (24/12), membantu mengurangi penularan aerosol pernapasan dan tetesan yang dihasilkan selama aktivitas seperti berbicara, bernapas, dan batuk. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan masker yang berlapis-lapis, menutupi hidung dan mulut dan membentuk segel rapat di wajah.

Hasil studi Hasil studi American Journal of Infection Control, dan Journal of Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC) menyimpul masker yang bisa mengurangi penularan varian Omicron: 

  • Masker kain tiga lapis di atas masker medis (masker ganda), atau mengamankan masker medis dengan penyangga elastis memberikan perlindungan terbaik terhadap aerosol pernapasan.
  • Masker medis tanpa modifikasi bisa memblokir kurang dari 56 persen aerosol batuk dan kurang dari 42 persen aerosol yang dihembuskan. 
  • Masker ganda yakni menempatkan masker kain di atas masker medis memblokir lebih dari 85 persen aerosol batuk dan lebih dari 91 persen aerosol yang dihembuskan.

Studi ini juga mencatat bagaimana tali pengait telinga ikut meningkatkan efektivitas masker dibandingkan dengan masker medis tanpa modifikasi. Dalam laman Instagramnya, ahli bedah kardiotoraks dan inovator perawatan kesehatan asal India, Dr Shriram Nene, mengingatkan pentingnya memakai masker kain di atas masker bedah atau satu masker N95.

"Masker tidak diletakkan di bawah hidung, atau hanya menutupi mulut, dan tentu saja tidak di atas mata Anda," kata dia.

Menurut pakar mikrobiologi dari Sri Balaji Action Medical Institute, Dr Jyoti Mutta, masker N-95 dengan pemasangan yang tepat dapat memastikan tingkat keamanan yang memadai dan masker ganda juga dianggap sebagai pilihan yang baik.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement