IHRAM.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.
Gambar Lithography di atas berasal dari Lithography Inggris pada abad XVI M. Tampak banyak orang mengarak ondel-ondel, ondel-ondel berada di kanan. Ini upacara.melamar. Calon mempelai pria dengan busana merah, menunggang kuda. Berat jadi pria pada jaman itu, kalau tak pandai menunggang kuda, tak boleh haraplah orang 'tu berkahwin, cakap orang Malaysia.
Sementara bawa-bawanan, anteran, berada sebelahdi rombongan belakang, kiri.
Lithography ini sekaligus menggambarkan kehidupan ekonomi orang pribumi pada di jaman itu oke. VOC baru ada abad XVII M. Merekalah yang memiskinkan kehidupan pribumi.
'Unicum' bahasa Betawi ada akhiran 'L'. Candi sejatinya bermakna batu-batu bersusun semacam yang ada di pangkalan material. Ada Candi berbahan batako yang belum diketahui agamanya, mungkin masih dalam penelitian. Ada juga Candi Bata Merah.
Arkaeolog artikan candi bangunan dengan batu-batuan. Kalau yang ini, di Karawang dan Tangerang disebut Batu Jaya, bukan candi?
Candi + 'L' candil kue dari tepung dan berwarna, ukuran satuan 1 cm kubik.Dicampur parutan kelapa dan gula pasir. Candil bermakna kue bersusun.
Onde-onde juga kue yang banyak orang suka. 'Ingredient' (campuran adonan) ketan dan gula Jawa. Kemudian ditabur parutan kelapa. Rasanya menakjubkan. Menakjubkan itu onde-onde.
Bentuk jamak Onde + L jadi ondel-ondel, itulah boneka besar yang disuka kanak-kanak. Ondel-ondel bermakna yang menakjubkan.
Tatkala Belanda pada medio abad XIX M mulai temukan, candi tautan pikirannya cuma India. Mereka seperti hilang akal untuk paham bahwa Ceto dan Sukuh bukan candi seperti konsep mereka. Ceto dan Sukuh adalah cikinitza Brazil.
Belanda yakini kalau monument stone (monumen batu) itu produk power system. Kalau kerajaan tak terhubung dengan situs terkait, maka dicipta dynasti atau wangsa seperti Caelandra dan Sanjaya. Padahal itu corakan batik (lihat: prasasti Sojomerto VII M).
Sebaiknya tidak agamakan bangunan archaelogic, nanti bisa.keliru. Sulit meng-'agama-agamakan' Borobudur karena di dindingnya banyak panel relief cabul.
Ondel-ondel juga dipakai untuk babarid, merayakan panen dengan ngarak ondel-ondel. Sampai era Orde Baru penganten sunat naik becak diarak-arak bersama ondel-ondel sebelum pisau khitan bekerja. Ketika becak dilarang, calon tersunat langsung digiring ke klinik.
Di karnaval Carribea tak ada boneka mirip ondel-pndel. Tapi ada di karnaval Babylonia. Kalau ondel-ondel pengaruh Babylon, niscaya itu setidaknya bermula abad IX M.