REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang mungkin pernah merasa kesulitan tertidur di malam hari. Meski sudah berbaring di tempat tidur yang nyaman, tubuh tetap tak bisa terlelap.
Kesulitan tidur dikenal pula sebagai insomnia. Seseorang bisa dikatakan mengalami insomnia bila mengalami kesulitan tidur selama lebih dari beberapa hari.
Insomnia memiliki beberapa gejala, seperti terbangun beberapa kali di malam hari dan terbangun dari tidur dan sulit kembali tidur. Orang yang insomnia juga sulit berkonsentrasi di siang hari karena lelah kekurangan tidur.
Gejala insomnia bisa berlangsung hingga lebih dari tiga bulan. Kondisi ini dikenal sebagai insomnia jangka panjang.
Insomnia bisa disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa di antaranya adalah stres, kecemasan, dan depresi.
Selain itu, insomnia juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal seperti kamar yang terlalu panas atau dingin, tempat tidur yang tidak nyaman, suara bising, jet lag, atau kerja sif. American Sleep Association mengungkapkan satu trik mudah untuk mempermudah dan mempercepat tidur. Trik tersebut adalah duduk di kursi.
"Saat di tempat tidur, bila Anda tetap terjaga lebih dari 10 menit, bangun dari tempat tidur dan duduk di kursi sampai Anda merasa mengantuk," ujar American Sleep Association, seperti dilansir Express.co.uk, Rabu (5/1/2022).
Hal lain yang juga dapat membantu adalah tidak menonton televisi atau membaca di tempat tidur. Hindari pula beberapa zat seperti alkohol, kafein, dan nikotin, menjelang waktu tidur malam. Selain kopi, kafein juga bisa ditemukan pada minuman seperti soda, teh pekat, dan minuman energi.
Penting juga untuk menciptakan suasana yang dapat menenangkan diri sebelum tidur. Sebagian di antaranya adalah mandi atau berendam air hangat, serta mendengarkan musik atau melakukan aktivitas yang merelaksasi.
Sebagai tambahan, American Sleep Association merekomendasikan beberapa kebiasaan sebelum tidur. Salah satunya adalah tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari.