Kamis 06 Jan 2022 17:06 WIB

Konsumsi Susu Berlebih Tingkatkan Risiko Kanker Prostat?

Studi kaitkan konsumsi berlebih produk berbasis susu dengan risiko kanker prostat.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Kanker prostat (ilustrasi). Cancer Research UK mengatakan bahwa sejauh ini belum ada penelitian yang benar-benar bisa membuktikan apakah produk susu atau kalsium memiliki efek langsung pada risiko kanker prostat.
Foto: www.freepik.com.
Kanker prostat (ilustrasi). Cancer Research UK mengatakan bahwa sejauh ini belum ada penelitian yang benar-benar bisa membuktikan apakah produk susu atau kalsium memiliki efek langsung pada risiko kanker prostat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi mengungkap bahwa konsumsi berlebih produk berbasis susu bisa melipatgandakan risiko pria terkena kanker prostat. Penelitian ini telah diterbitkan di Epidemiological Review.

Dalam studi ini, pria dengan asupan produk susu tertinggi memiliki kira-kira dua kali lipat risiko kanker prostat dan empat kali lipat peningkatan risiko kanker prostat metastatik dibandingkan dengan mereka yang lebih rendah tingkat konsumsi produk berbasis susu. Hanya saja, studi ini belum menemukan alasan pasti tentang hal tersebut.

Baca Juga

"Masih belum diketahui senyawa mana dalam produk susu yang mungkin bertanggung jawab. Namun, beberapa penelitian terbaru yang mampu menyelidiki nutrisi lebih teliti menunjukkan bahwa kalsium dan fosfor mungkin jadi penyebabnya," kata peneliti studi, seperti dilansir The Sun, Kamis (5/1/2022).

Sebelumnya telah diperkirakan bahwa kandungan lemak dalam susu bisa menjadi faktor risiko. Pada tahun 2019, para ilmuwan AS menganalisis data dari 47 penelitian yang mengamati pola makan lebih dari satu juta pria.

Hasilnya, mereka yang secara teratur mengonsumsi produk susu seperti susu, keju, mentega, dan yoghurt, sekitar tujuh hingga 76 persen lebih mungkin terkena kanker prostat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement