Setidaknya, ada empat jenis virus corona lain yang secara teratur menginfeksi manusia. Virus itu menyebabkan sekitar satu dari lima orang menjadi pilek.
Studi Imperial College menunjukkan bahwa semua virus corona terlihat sangat mirip di tubuh. Alhasil, sel T yang diproduksi untuk membasmi suatu infeksi akan bekerja melawan yang infeksi lain.
Sel T bekerja dengan mencari bagian virus yang tidak terlalu sering bermutasi. Inilah yang memungkinkan vaksin lawas yang pernah didapatkan seseorang masih bekerja melawan varian Covid-19 terbaru, meskipun antibodinya kurang efektif.
Para ahli mengatakan, perlindungan silang ini kelak dapat menghasilkan satu vaksin penting yang dapat bekerja melawan semua jenis virus corona. Dilansir The Sun, Selasa (11/1/2022), Prof Ajit Lalvani mengatakan, studi itu merupakan bukti bahwa sel T yang diinduksi oleh virus corona penyebab flu biasa memainkan peran protektif.
"Protein yang ditargetkan oleh sel T yang kami identifikasi bermutasi jauh lebih sedikit. Jadi, vaksin baru yang menyertakan protein tersebut dapat melindungi dari varian saat ini dan lainnya di masa depan," ujar Prof Lalvani yang merupakan co-Chairman of the Section of Respiratory Infection of the National Heart and Lung Institute, Imperial College London.