Rabu 12 Jan 2022 22:53 WIB

Masa Pandemi, Kursus StoryChopsticks Ubah Kurikulumnya Jadi Online

StarChopsticks yakin kurikulum yang digunakan efektif untuk pelajari bahasa Mandarin

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
kursus online (ilustrasi). StoryChopsticks, lembaga kursus bahasa Mandarin online yang berbasis di Singapura mengubah kurikulum pembelajaran dari offline menjadi online.
Foto: KPM
kursus online (ilustrasi). StoryChopsticks, lembaga kursus bahasa Mandarin online yang berbasis di Singapura mengubah kurikulum pembelajaran dari offline menjadi online.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pandemi Covid-19 yang telah menghantam seluruh penjuru dunia, termasuk kawasan Asia Tenggara. Hal ini membuat StoryChopsticks, lembaga kursus bahasa Mandarin online yang berbasis di Singapura mengubah kurikulum pembelajaran dari offline menjadi online.

Founder StoryChopsticks, Yuanxin Sun memercayai program kurikulum online yang dikembangkan merupakan program yang efektif dalam mendidik anak-anak dalam mempelajari bahasa Mandarin.

"Tidak hanya itu, pada saat yang bersamaan, kami juga berharap dapat membimbing mereka agar dapat lebih kreatif serta menciptakan karya yang menginspirasi," ujarnya keterangan resminya, Rabu (12/1/2022).

Pada awal 2022, StoryChopsticks mempersembahkan pameran kreasi anak yang bertajuk StoryChopsticks Presents A Children's Exhibition (SPACE). Acara yang digelar di JHL Solitaire Gading Serpong menampilkan kreasi cerita anak-anak berbahasa Mandarin pertama di dunia yang menggambarkan persepsi mereka tentang dunia sebelum dan sesudah masa pembatasan sosialisasi atau lockdown akibat pandemi Covid 19.

“SPACE merupakan bentuk kebanggaan dan apresiasi kepada seluruh murid dan keluarga. Karya-karya yang terpampang adalah hasil gambar yang dibuat oleh para murid saat mengikuti kursus Bahasa Mandarin di StoryChopsticks," ucapnya.

Melalui pameran ini juga, StoryChopsticks mengajak masyarakat agar dapat melihat pandemi Covid-19 dari perspektif yang berbeda, yakni perspektif baru dari hasil kreasi kreatif anak-anak di dunia yang memberikan masyarakat energi positif.

Lewat acara itu juga, sambung dia, ingin menunjukkan bahwa meskipun anak-anak menjalani proses social distancing di rumah, mereka tetap dapat mengekspresikan perasaan mereka melalui lukisan.

"Jadi acara SPACE tonggak awal dari serangkaian kegiatan offline lain yang telah kami rencanakan pada tahun ini," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement